"Kesempatan untuk bisa dekat denganmu lagi seperti dulu?"
"Mungkin, tapi aku nggak yakin," aku mengedikkan bahu. Dia menghela napas.
"Kamu tahu kan? Sesuatu yang sudah berjeda lama tentu akan susah mengulangnya."
Dia mengerti maksudku, mengangguk paham.
"Tapi enggak apa-apa. Kalau kamu butuh teman untuk cerita, telingaku selalu terbuka lebar. Santai saja."
Aku tersenyum jumawa, dia menghela napas lega, balas tersenyum menatapku.
"Kamu selalu jadi pendengar yang baik dari dulu. Makasih ya Sin."
Kubalas perkataannya dengan anggukan.
"Aku boleh request sesuatu nggak sebelum aku pulang?" Kutanya.
"Iya apa?"
"Nyanyi ya? Di depan. Aku dengerin dari sini."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!