Mohon tunggu...
Mulyadin Permana
Mulyadin Permana Mohon Tunggu... Antropolog Universitas Indonesia -

Everything needs process, your process is your future

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Konflik Sosial dalam Kekerabatan : Kajian Antropologi Terhadap Tawuran Antar Kampung di Bima Nusa Tenggara Barat

7 Februari 2016   01:44 Diperbarui: 7 Februari 2016   02:28 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Sumber online:

http://dictionary.reference.com/browse/conflict

http://kbbi.web.id/konflik

[1] ‘Dari’ adalah kelompok masyarakat berdasarkan keturunan seperti sebuah marga. Setiap dari dikepalai oleh seorang anangguru dan mempunyai tugas khusus terhadap istana. Seluruhnya ada empat puluh empat dari. Para anggota satu dari bertalian sanak saudara, namun tersebar di seluruh kerajaan. Beberapa dari diwakili di setiap desa; kepala desa (gelarang) dipilih dari dari yang terbesar di desa masing-masing. Setiap dari mempunya lahan persawahan secara kolektif. Setiap orang Bima menjadi anggota satu dari, dengan pengecualian: a) para bangsawan tinggi bergelar Ruma; b) orang asing (Melayu, Bugis, Arab, dll); c) para dou Nggaro/Lewi yang dijadikan tukang kebun; e) para budak.

[2] Lihat Alfred Schmidt, History and Sructure. An Essay on Hegelian-Marxist and Structuralist Theories of History, translated by Jeffrey Herf. Cambridge, Mass.: MIT Press, 1981.

[3] Lihat Claude Levi-Srauss, the Savage Mind, Bab 9: History and Dialectic, The University of Chicago Press, 1996

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun