Mohon tunggu...
Kang Iful
Kang Iful Mohon Tunggu... -

penjahat yang telah tobat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tragedi di Hari Pahlwan

7 Mei 2011   01:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:00 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ntar gimana kalau tentara negara kita perang dengan tentara negara lain atau mujahidin versi kamu? Mau kamu anggap mereka pahlawan juga?”

“Bu, yang namanya Mujahidin itu pantang perang dengan sesama muslim. Kan sesama Muslim itu saudara. Innamal mukminuna ikhwah. Lagian tentara atau pahlawan yang benar itu pasti perangnya karena didasari nama Allah semata. Selain itu hendaknya dipertanyakan lagi status ketentaraan dan kepahlawanan mereka. Kecuali kalau konteksnya seperti yang saya bilang tadi, tentara/pahlawan yang rahmatan lil Indonesia atau yang rahmatan lil alamin

“Serem ah ngobrol ma kamu. Kayak teroris aja”

“Kok teroris sih, Bu? Memangnya kalau saya teroris bagaimana, Bu? Apa wajah imut-imut begini seperti teroris ya?”

“Hehehe…”

“Jadi tidak salah kan kalau saya punya pendapat begitu?”

“Nggak salah sih. Cuman serem aja”

“Biarin ah seram juga. Yang penting saya masih tetap imut. Benar kan, Bu?”

“Terserah kamu deh. Hehehe…”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun