Mohon tunggu...
Kang Iful
Kang Iful Mohon Tunggu... -

penjahat yang telah tobat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tragedi di Hari Pahlwan

7 Mei 2011   01:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:00 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Yee gimana? Itu tanda kamu tuh gak menghormati pahlawan kita yang berjuang dulu”

“Buat saya mencintai tanah air dan menghormati pahlawan itu tidak perlu hari khusus, Bu”

“Kok begitu?”

“Soalnya cinta dan pahlawan saya luas serta banyak”

“Luas dan banyak gimana?”

“Iya saya tuh cinta Indonesia. Tapi cinta juga Malaysia, cinta Brunei, cinta Thailand, cinta Sudan, cinta Palestina, cinta Sudan, cinta Afghanistan, cinta Chechnya, Cinta Filipina, cinta Spanyol, cinta Arab Saudi” begitu kata saya, “Pahlawan saya tersebar di negeri-negeri tadi. Makanya saya mah cinta semua”

“Banyak amat”

“Harus banyak dong, Bu”

“Lha kok malah harus?”

“Buat saya, yang namanya pahlawan itu ya para mujahidin. Tidak adil dong kalau saya cinta Indonesia dan pahlawan Indonesia saja. Kan mujahidinnya tersebar dimana-mana. Jadi mau tidak mau cinta saya harus luas. Tersebar. Menembus sekat-sekat territorial”

“Agrh… kamu ini ada-ada aja. Cari-cari alasan”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun