“Ntar gimana kalau tentara negara kita perang dengan tentara negara lain atau mujahidin versi kamu? Mau kamu anggap mereka pahlawan juga?”
“Bu, yang namanya Mujahidin itu pantang perang dengan sesama muslim. Kan sesama Muslim itu saudara. Innamal mukminuna ikhwah. Lagian tentara atau pahlawan yang benar itu pasti perangnya karena didasari nama Allah semata. Selain itu hendaknya dipertanyakan lagi status ketentaraan dan kepahlawanan mereka. Kecuali kalau konteksnya seperti yang saya bilang tadi, tentara/pahlawan yang rahmatan lil Indonesia atau yang rahmatan lil alamin”
“Serem ah ngobrol ma kamu. Kayak teroris aja”
“Kok teroris sih, Bu? Memangnya kalau saya teroris bagaimana, Bu? Apa wajah imut-imut begini seperti teroris ya?”
“Hehehe…”
“Jadi tidak salah kan kalau saya punya pendapat begitu?”
“Nggak salah sih. Cuman serem aja”
“Biarin ah seram juga. Yang penting saya masih tetap imut. Benar kan, Bu?”
“Terserah kamu deh. Hehehe…”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H