Pemilihan Jam Siar: Â Â Programnya dibatasi durasi waktu dan memiliki jumlah pendengar paling banyak
Siaran Ulang:Â Â Sifat radio adalah hanya sekilas mendengar saja, tidak dapat mendengarkan dalam waktu sama.Â
Itulah sebagian faktor penentu sandiwara radio yang perlu dievaluasi kembali untuk lebih mengefektifkan sosialisasi bencana dengan Sandiwara Radio
Acung jempol kepada BNPB yang telah memiliki keberanian untuk memulai cara sosialisasi yang berbeda dengan badan lainnya dan yang bisa menjangkau masyarakat yang rawan gempa. Â Â Sandiwara radio jadi pilihan yang paling tepat untuk saat ini dengan jangkauan ke pelosok-pelosok daerah rawan bencanaJ angkauan dan tujuan misi sosialisasi ini perlu diperjuangkan agar masyarakat bukan hanya menikmati sandiwara saja tetapi juga memahami apa dan manfaat sosialisasi jika bencana datang.
Sikap dan Budaya Jepang Menghadapi Bencana:
Masyarakat Jepang hampir sama dengan masyarakat Indonesia sering tertimpa bencana gempa bumi yang tak pernah habisnya.  Namun, sikap dan budaya  dalam menghadapi siaga  bencana perlu kita camkan dan jadikan sikap dan budaya yang menyatu :
- Mengembangkan rumah tinggal yang bahan bangunannya  tahan gempa bumi.  Konteks untuk Indonesia, tentunya rumah tinggal  untuk mereka yang rawan banjir  harus menghindari tempat rawan dan tinggal di tempat yang jauh dari banjir, untuk yang rawan gempa harus  bahan bangunan tahan gempa.  Untuk yang  rawan longsor,  jauhi tempat tinggal di bawah bukit  dan dekat bukit.
- Mengembangkan Sistem peringatan dini bencana alam agar semua pihak dari gugus tugas  siaga untuk bencana segera dapat merespons untuk memberitahukan  dan membantu masyarakat, bagi masyarakat menyiapkan diri untuk segera berlindung di tempat yang sudah dipersiapkan.
- Pelatihan rutin tentang siaga bencana  sehingga pada saat bencana terjadi, tidak panik dan gagap.
- Mengembangkan alat-alat  bantu bencana seperti alat pertolongan pertama, pelindung kepala, peringatan dini gempa, waktu dan keparahannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H