12. Temukan Toleransi Level Resiko yang Disepakati Bersama
Kepribadian masing-masing pasangan sangat berbeda.  Apalagi jika masih dalam usia muda, ada yang sangat berambisi untuk menginvestasikan di bidang yang beresiko tinggi, sementara yang lainnya sangat konvesional.  Untuk menengahi hal ini, berbicaralah kepada pasangan dan temuilah orang yang mempunyai karakter yang matang dalam investasi, bertanyalah apakah  investasi yang akan penuh resiko memang layak dibuat atau tidak.
Pengaruh karakter pribadi dalam pengelolaan keuangan sangat besar.  Karakter yang ada dalam tiap orang itu berbeda satu sama lainnya.  Hal ini disebabkan karena dalam otak manusia itu ada otak kanan dan otak kiri.  Fungsi dari otak kanan adalah untuk insting, sedangkan fungsi dari otak kiri adalah logika.  Apabila orang cenderung kuat memakai otak kanannya, orang ini disebut  generalist. Contoh dari orang yang sering memakai otak kanan adalah, seniman, olaragawan, pelukis. Secara psikologi mereka ini hidupnya lebih santai dan kurang serius.
Sebaliknya apabila orang cenderung kuat memakai otak kirinya, disebut  specialist artinya, orang ini lebih cenderung berpikir beratdan hidup teratur.  Contohnya orang yang sering memakai otak kiri, dokter,akuntan, psikolog, insinyur.
Keterkaitan dengan pemakaian otak kanan atau kiri ini dalam pengelolaan keuangan adalah diharapkan ada keseimbangan penggunaan baik itu otak kanan maupun otak kiri.  Jika akan berbisnis, jika hanya memakai otak kiri, terlalu banyak hitung  resiko yang akan terjadi, tentunya keputusan berbisnis akan maju mundur, akhirnya batal. Sebaliknya jika dilakukan hanya dengan menggunakan otak kanan, artinya tanpa perhitungan, yang penting kreativitas. Kemungkinan terjadi mismanajemen dalam bisnis.
13. Â Saling percaya sebagai Tim
Sifat karakter yang jadi landasan utama dalam keuangan dari sebuah pernikahan adalah saling mempercayai dan kejujuran.  Apabila ada seseorang  (contoh seorang istri) yang memakai uang melebih  apa yang dibudgetkan, bicaralah dengan jujur.  Hal ini mungkin, suaminya  akan marah dan sedih, tetapi lama-kelamaan suami  akan bersikap percaya atas kejujuran anda.  Sikap mempercayai adalah dengan memberikan kebebasan mengelola keuangan tanpa mematai-matai.
 Ketika pasangan sudah mempersiapkan dirinya untuk kebutuhan pernikahan baik secara finansial maupun manajemen, tentu ada kebutuhan lain yaitu bagaimana untuk mengelola kebutuhan ini  terjaga .  Misalnya uang pendidikan untuk anak, dana pensiun untuk pasangan.
Wujudkan impian untuk pernikahan yang mapan, bukan hanya sebuah moto saja, jadi kenyataan. Â Mudah kok, tinggal lakukan langkah dan tips di atas.
Kualitas kehidupan manusia  yang baik,nyaman, mapan  menjadi impian bagi setiap insan di dunia ini.  Apalagi jika manusia dapat berhasil mencapai kualitas kehidupan dalam setiap tahapan dalam hidupnya.
14.   Mempercayakan  ketiga tahap keuangan :
 Minim pengetahuan tentang keuangan, kita sekarang dapat menggunakan tenaga ahli keuangan yang disebut dengan Financial Planner.   Financial Planner dapat ditemukan itu di perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan.  Sebaiknya, financial planner itu berasal dari perusahaan yang dapat dipercaya (reliable)  dan memiliki reputasi  (reputable).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUNGI RENCANA KEUANGAN
- Â Kebutuhan dari setiap tahapan kehidupan
- Pilihan , tujuan serta nilai hidup  atau gaya hidup yang dianutnya
- Peristiwa  besar dalam kehidupan
- Kondisi dari tahap kehidupan