Putra, diminta untuk hati-hati, membina keluarga dengan baik, harus dewasa, dan jangan gampang marah.
Pesan itu menjadi pesan terakhir Bik Kulsum. Sepulang dari rumahnya, Putra yang baru saja sampai di Kosnya, di kabari lagi, bahwa Bik Kulsum telah meninggal dunia.
Kaget, semuanya, mereka tak mengetahui kalau Bik Kulsum sakit. Mereka hanya tahu kalau ia ceria dan sehat selalu.
Mendadak, ya namanya menikah, pasti mendadak.
Semua bersedih, tidak hanya keluarganya, tapi semua orang di kampungnya.
***
Jauh setelah kematiannya, berbagai rumor datang, dari yang katanya disantet, dan ada yang tahu. Lalu ada yang menerka bahwa ia sakit. Dan lain sebagainya.
Saat sedang beberes, tiba-tiba Putra dipeluk dari belakang, dan Desi berkata "Mas, mengapa ibu begitu cepat pulang? Aku menyesal, karena tak sempat aku memberikan obat."
"Kamu tahu kalau ibu sakit? Kenapa tidak bilang?"
"Sama ibu tidak boleh, dan menjadi wanita harus belajar kuat dan pinta menyimpan rahasia."
"Tapi dik....."