Mohon tunggu...
Cak Nunuk
Cak Nunuk Mohon Tunggu... -

Mari Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bersama Pak Menteri [part 2-habis]

7 Mei 2011   03:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:59 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tapi benar loh, Pak. Kalau Bapak itu lebih cocok jadi Menteri ketimbang penarik becak. Saya usulkan Bapak menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan saja. Dan saya Menteri Pariwisatanya.”

“Kok Menteri Menteri Pertahanan dan Keamanan, Mas?”

“Soalnya Bapak mampu bertahan hidup membiayai keluarga meskipun hanya sekedar menjadi penarik becak. Sudah begitu malah angkat anak pula dan semuanya berhasil menjadi orang. Padahal logikanya kan mana mungkin Bapak dengan keadaan seperti itu dapat membuat anak-anak Bapak berhasil seperti sekarang ini”

“Hehehe…” si Bapak tertawa lagi, “Lha Mas sendiri kok kenapa pilih jadi Menteri Pariwisata?”

“Kan saya hobinya keliling-keliling. Berkelana kalau Rhoma Irama bilang. Ya kayak sekerang ini” itu saya buat bibir saya menjadi tersenyum.

“Hehehe…” lagi-lagi si Bapak tertawa tanpa logat Jawa tentunya. Soalnya tertawa tidak bisa pakai logat.

“Tapi, Pak! Kita jangan mau kalau ditawarin menjadi Menteri di Negara Indonesia!”

“Kenapa Mas?”

“Indonesia mah sebentar lagi juga hancur. Sudah tidak benar. Lagian sistemnya juga amburadul” jawab saya, “Mending nanti kita menjadi menteri di Negara Khilafah Islamiyah saja”

“Khilafah itu apa?”

Kebetulan sekali pikir saya. Ini pertanyaan yang menjadi sasaran empuk buat saya. Dan mungkin sangat diharap-harapkan oleh banyak orang yang juga punya pemikiran sama seperti saya. “Khilafah itu Negara untuk seluruh ummat Islam di dunia. Ia…”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun