Lalu 10% penjudi patologis mengalami kekerasan fisik pada masa kecil, dibandingkan dengan kurang dari 4% pada penjudi non-bermasalah. Penjudi bermasalah juga melaporkan tingkat trauma masa kecil yang lebih tinggi. Tak cuma itu, sebagai orang dewasa, penjudi patologis lebih sering mengalami masalah keuangan serius (35%), dihukum karena tindak pidana (29%), dan mengalami perceraian (20%).
Pola ini tetap konsisten bahkan setelah memperhitungkan faktor risiko lain seperti penyalahgunaan zat dan tunawisma. Maka dari itu, bisa dikatakan bahwa semakin serius masalah perjudian, semakin tinggi persentase trauma masa kecil atau stres kehidupan yang dilaporkan dalam sebuah masyarakat.
Peneliti menyarankan agar layanan pengobatan perjudian melakukan skrining rutin untuk peristiwa traumatis dalam hidup atau penyalahgunaan zat guna menyesuaikan pengobatan dengan lebih baik. Temuan ini menunjukkan bahwa perjudian bermasalah mungkin merupakan gejala dari masalah sosial, perilaku, dan psikologis lainnya.
Fakta Ilmiah 7: Bisa Ditangani dengan Obat-obatan untuk Atasi Adiksi Narkoba
Penelitian tahun 2009 yang bersumber dari American College of Neuropsychopharmacology dan dilaksanakan oleh Dr. Jon Grant dan timnya di Universitas Minnesota menunjukkan bahwa perjudian patologis mungkin dapat diobati dengan obat-obatan untuk kecanduan zat terlarang (narkoba). Studi ini melibatkan pria dan wanita dengan diagnosis utama perjudian patologis dalam tiga studi pengobatan berbeda.
Peneliti mengidentifikasi dua subtipe utama penjudi patologis yakni penjudi dengan dorongan kuat dan penjudi yang sulit mengontrol perilakunya. Para penjudi yang didorong oleh keinginan kuat merespons baik terhadap obat yang memblokir sistem opioid otak (seperti naltrexone) atau reseptor glutamat tertentu (seperti memantine). Mereka dengan riwayat keluarga kecanduan merespons lebih baik terhadap pemblokir opioid.
Sementara itu, para penjudi yang sulit mengendalikan perilaku merespons baik terhadap obat yang bekerja pada enzim catechol-O-methyl-transferase (COMT). Penurunan fungsi COMT dapat meningkatkan kemampuan menghambat keinginan berjudi. (*/)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H