Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

7 Fakta Ilmiah Tentang Judi yang Tak Banyak Diketahui

1 Juli 2024   11:39 Diperbarui: 3 Juli 2024   12:44 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi bisa dikatakan dampak destruktif judi online ini sama dengan narkoba.

Judi picu kasus kekerasan. (Sumber gambar: Microsoft Designer)
Judi picu kasus kekerasan. (Sumber gambar: Microsoft Designer)

Fakta Ilmiah 2: Memicu Merebaknya Tindak Kekerasan

Penelitian oleh University of Lincoln tahun 2016 yang diterbitkan dalam jurnal Addiction menemukan bahwa perjudian, dalam segala tingkatan, berkaitan dengan peningkatan risiko perilaku kekerasan yang signifikan.

Studi ini melibatkan survei terhadap 3.025 pria dari berbagai latar belakang sosial-ekonomi di Inggris. Mereka ditanyai tentang keterlibatan dalam perilaku kekerasan dan kebiasaan berjudi. 80% responden mengaku pernah berjudi dalam hidup mereka.

Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara perjudian dan perilaku kekerasan, dengan tingkat keparahan yang meningkat seiring dengan tingkat kecanduan judi. 51% penjudi patologis, 45% penjudi bermasalah, dan 28% penjudi 'kasual' melaporkan terlibat dalam perkelahian fisik dalam lima tahun terakhir, dibandingkan dengan hanya 19% pada non-penjudi.

Perjudian juga dikaitkan dengan peningkatan penggunaan senjata dalam tindak kekerasan dan perkelahian saat mabuk. Penjudi patologis dan bermasalah lebih mungkin memukul anak-anak dan melakukan kekerasan terhadap pasangan.

Temuan ini tetap signifikan secara statistik bahkan setelah memperhitungkan faktor-faktor terkait seperti penyakit mental atau perilaku impulsif.

Fakta Ilmiah 3: Bisa Menjadi Aktivitas Pengisi Waktu yang Positif Jika Terkendali

Sebuah studi oleh Wood dan Griffiths yang bersumber dari Springer Science+Business Media tahun 2014 bahwa judi tak selalu destruktif. Bagi mereka yang mampu mengendalikan diri, mereka bahkan bisa menggunakan judi sebagai aktivitas pengisi waktu yang 'positif'.

Studi tersebut mengeksplorasi strategi, sikap, dan motivasi "pemain positif" yang tidak berisiko menjadi penjudi bermasalah. Penelitian ini menganalisis hasil survei online dari 1.484 pemain positif dan 209 pemain bermasalah. Studi ini menggambarkan seperti apa "permainan positif" yang tidak bermasalah.

Di sini, ilmuwan menemukan bahwa internet adalah media paling populer, dengan 93% pemain positif berjudi secara online. Perjudian juga bisa menjadi bentuk hiburan bagi pemain positif, yang menikmati mimpi memenangkan hadiah besar. Pemain yang 'positif' (tidak larut dalam permainan dna nafsu)  memiliki strategi kendali diri, seperti menetapkan batas pengeluaran dan waktu bermain sebelum mulai berjudi. Sebaliknya, peneliti menemukan bahwa para pemain bermasalah berjudi untuk meredakan suasana hati tertentu dan lebih cenderung berjudi dalam lingkungan sosial.

Dalam konteks masyarakat Indonesia, fenomena merebaknya judi online seolah menyiratkan ada banyak hal yang merisaukan masyarakat kita saat ini sehingga mereka mencoba meredakan keresahan dan masalah dengan berjudi. Dan saat faktor emosional dan psikologis terlibat, di situlah judi mengambil alih kewarasan manusia.

Fakta Ilmiah 4: Telah Merebak Sejak Pandemi Covid 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun