Tiga hari kemudian ia memberi informasi soal doping yang disponsori rezim Putin.
TAHAP II: PEMAHAMAN
Rusia ditunjuk sebagai tuan rumah limpiade Musim Dingin. Lokasi penyelenggaraannya di kota Sochi. Â
Putin bersiap mengerahkan segala daya upayanya untuk menjadi jawara. Doping diteruskan meski Olimpiade sudah akan mulai.
Rodchenkov diserahi tanggung jawab untuk memalsukan hasil tes doping para atlet Rusia di Sochi. Ia mengganti air seni yang terindikasi doping dengan air seni atlet yang masih bersih. Operasi ini disebut "Operation Sochi Resultat".
Operasi ini sangat susah karena Rodchenkov harus menghadapi pengawasan berlapis dari 3 lembaga: IOC, WADA, dan rezim Putin.
Untuk tiap atlet, harus ada air seni yang bersih sebagai ganti dan ini dilakukan di bawah pengawasan KGB/ FSB, badan intelijen Rusia.
Alhasil Rusia di Olimpiade Sochi 2014 berhasil meraup 13 medali emas.
Nah kalo udah menang emang kenapa?
Rupanya Putin menggunakan kemenangan Olimpiade Sochi ini sebagai alat pendongkrak popularitasnya di mata masyarakat Rusia terutama di perpolitikannya. Kita tahulah itu juga berlaku di Indonesia dan di mana-mana. Kalo ada perhelatan olahraga skala internasional yang sukses itu bakal dianggap sebagai prestasi besar bagi sebuah pemerintahan di masa tersebut.
Begitu New York Times menayangkan artikel soal kecurangan Rusia, Rodchenkov gembira tapi juga takut dibunuh Putin.