Dan ia memang hampir jadi atlet profesional di 1500 m dan 5 km saat berstatus mahasiswa di Moscow University. Sejak kecil Rodchenkov selalu didorong ibunya agar mau berolahraga apapun, dari renang sampai ski pernah dicobanya.
Makin dewasa, makin pahamlah Rodchenkov kalo atlet-atlet banyak yang pake doping.
"Tahun lalu mereka bukan siapa-siapa dan tahun ini mereka berotot lebih gede," kenang Rodchenkov soal budaya doping yang udah lumrah di dunia olahraga Rusia.
Bahkan Rodchenkov sendiri mengaku ibunya yang menyuntikkan doping ke tubuhnya. Jadi ibunya aja paham bahwa doping adalah salah satu cara buat sukses jadi atlet pro.
Rodchenkov muda masuk ke jurusan Kimia di Moscow University karena suka olahraga dan pengen belajar pengendalian doping. Sejak 1985, Rodchenkov bekerja di sejumlah lab top dunia. Dia diangkat sebagai direktur lembaga pengendalian doping Rusia di kemudian hari.
Kembali ke masa kini, Rodchenkov berhasil menyelundupkan air seni Fogel ke Rusia untuk diuji di laboratoriumnya.
Saat itu WADA udah ngirim tim investigasi ke Rusia dan menginterogasi Rodchenkov yang jadi kepala Lab Olimpiade Rusia atas dugaan kecurangan atlet-atlet Rusia dengan berdasar pada isi film dokumenter "How Russia Makes Its Winner" tersebut.
Mereka berjanji bertemu September tahun itu (2014). Anggota Komisi Mandiri WADA yang bertugas menyelidiki Rusia, Prof. Richard M cLaren tidak ke Rusia tapi mengirimkan satu tim khusus.
Menginjak 5 bulan dalam program doping, Rodchenkov terus berkomunikasi lewat Skype dan mengatakan Dick Pound dari WADA kesulitan membuktikan kecurangan lab doping Moskow pimpinan Rodchenkov.
Fogel 3 minggu lagi akan berlaga di Haute Route, sebuah kompetisi amatir balap sepeda. Tercatat tenaganya naik 20% dari tahun lalu.
Empat hari sebelum ikut Haute Route, Fogel terbang ke Nice, Perancis. Meski dikatakan ada kebijakan anti doping dan uji doping, sepengetahuan Fogel tidak diterapkan di Haute Route ini. Jadi cuma lip service gitu dah.