Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sekarang Impor Kedelai, Berikutnya Impor Tempe Made in Amerika

21 Februari 2022   22:33 Diperbarui: 27 Februari 2022   10:08 1341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang pasti kita tak hanya kurang dalam intensifikasi, modernisasi lahan, pemilihan bibit, lebih dari itu kita butuh lahan yang luas melalui pola diversifikasi lahan.

Jika melihat keseriusan dan optimisme Pak Joko Widodo ketika mendorong Mentan dalam Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta pada 11 Januari 2021, menyiapkan lahan sebagai sentra produksi kedelai, sebagai satu-satunya cara yang bisa dilakukan agar Indonesia bisa swasembada kedelai, siapa sebenarnya yang harus disalahkan.

Pemberi otoritas atau yang menjalankan otoritas itu, karena demi swasembada kedalai, dibutuhkan lahan yang luas. Setidaknya dibutuhkan 3 kali luas Jakarta, jangan hanya 10 ha atau 100 ha, tapi 500 ribu atau 1 juta ha. Cari!.

Referensi: 1,2,3,4,5,6,7,8,9

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun