Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apakah Kasus Over Dosis, Joki Vaksin, Bisa Berdampak Mematikan?

25 Desember 2021   21:25 Diperbarui: 26 Desember 2021   12:45 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun covid-19 memiliki kategori  ringan, sedang dan tinggi, dengan efek dan penanganan berbeda, namun solusi preventif yang ditempuhnya sama. Selain menggunakan masker, menjaga jarak juga melakukan vaksinasi.

Dua solusi pertama sangat tergantung pada inisiatif dan pemahaman yang baik, sehingga masker dan social distancing  banyak dipilih, namun juga banyak dilanggar.

Sedangkan solusi vaksinasi dapat memberi perlindungan atau imunitas yang lebih fleksibel dan lebih permanen dibandingkan solusi lainnya, apalagi di lingkungan sekolah, sehingga dianggap solusi yang paling efektif memutus mata rantai penyebaran covid-19.Vaksinasi menjadi basis penguatan kelompok (Herd Immunity) terhadap klaster-klaster yang dianggap dapat menjadi pemicu meluasnya penyebaran covid-19.

Namun menariknya Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari mengatakan tidak ada efek berbahaya untuk tubuh seseorang yang menjadi joki vaksin. Bahkan Hindra menambahkan, seseorang yang disuntik vaksin berkali-kali justru akan sia-sia saja. Sebab, antibodi sudah terbentuk setelah dua kali vaksinasi. Antibodi seseorang akan menurun setelah enam bulan menerima vaksin terakhir. Oleh karena itu, pemberian booster atau suntikkan ketiga dianjurkan setelah enam bulan dari vaksinasi dasar.

Meskipun pernyataan itu bisa dipertanggungjawabkan, namun informasi itu dapat disalahgunakan oleh oknum joksin dan dapat memicu kemunculan joksin-joksin baru. Solusi paling substansial dari kejadian itu adalah, bagaimana pemerintah dapat mencegah terulangnya kasus yang sama, agar tidak menjadi preseden buruk bagi suksesnya program vaksinasi nasional kita.


Referensi; 1, 2, 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun