Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama FEATURED

Menimba Pengalaman Masa Lalu untuk Mitigasi Bencana Gempa di Indonesia

15 Januari 2022   12:42 Diperbarui: 26 Februari 2022   07:11 1249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gempa Banten. Sumber : Kompas

Bahkan menurut catatan Peter Lape, arkeolog yang melakukan penelitian arkeologi di Kepulauan Banda, sejak 1998-2000, menuliskan dalam laporannya bahwa kurun waktu sejak abad 17-19, serangkaian bencana gempa dan tsunami melanda penduduk Banda Naira.  

Ilustrasi Gempa Banten. Sumber : Kompas
Ilustrasi Gempa Banten. Sumber : Kompas

Serangkaian bencana gempa dan tsunami itu menyebabkan perubahan pola pemukiman penduduk besar-besaran. 

Perpindahan penduduk, hilang dan timbulnya kampung-kampung baru terjadi pada kurun waktu selama kurun waktu dua abad itu. 

Jauh sebelumnya, kalau kita sempat membaca catatan sejarah, timbul tenggelamnya peradaban di dunia dan dan khususunya nusantara, sedikit banyak juga dipengaruhi oleh bencana. 

Letusan Gunung Merapi yang membuat Kerajaan Mataram Kuna berpindah ke Jawa Timur adalah salah satu yang terkenal. 

Di Lombok, Nusa Tenggara Barat, hilangnya peradaban Kerajaan Tambora, diakibatkan oleh letusan Gunung Tambora yang tak kalah dahsyat. 

Jika kita daftar semua fenomena kebencanaan di nusantara sejak masa purba hingga yang baru-baru ini terjadi, rasa-rasanya takkan cukup lembaran manapun untuk mengulasnya secara detail. 

Pengetahuan kebencanaan purba hingga yang baru-baru ini terjadi, yakni gempa Banten adalah fenomena kebencanaan yang terjadi karena faktor kondisi alam yang tak bisa dicegah. 

Pencegahan atau mitigasi, sepanjang yang kita ketahui adalah mitigasi untuk menghindari lebih banyak jatuhnya korban, baik nyawa maupun harta benda. Juga mitigasi melalui cara adaptasi terhadap kondisi alam yang rentan menyebabkan bencana itu sendiri. 

Dalam kacamata arkeologi, sebagaimana ditulis oleh Ririmasse (2014), fenomena bencana masa lalu melalui studi arkeologi dapat memberi kontribusi bagi pengetahuan mitigasi bencana di masa kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun