Kekuasaan bisa disebabkan oleh kepemilikan modal atau gampangnya karena seseorang memiliki kekayaan.Â
Karena kekayaannya, jadilah dia berstatus majikan yang memberi upah atau gaji untuk asisten rumah tangga atau pembantu rumah tangga.Â
Asisten rumah tangga dibayar untuk bekerja melayani dan membantu mengurus keperluan sehari-hari rumah tangga.Â
Karena seseorang itu kaya, dan memberi upah ART, maka disebutkan dalam percakapan sehari-hari sebagai Tuan dan Nyonya.Â
Dalam periode kerajaan, sejarah tentang feodalisme tumbuh berkembang, seiring tumbuh kembangnya kerajaan.Â
Di dalam ketatalaksanaan dan organisasi kerajaan, bangsawan terdiri dari raja, pangeran dan pejabat lain di dalamnya, tentu merupakan aktor-aktor penting yang mengambil peranan hidup matinya kerajaan.Â
Seperti dikemukakan van Dijk (1989:
19), konsep kekuasaan termasuk bangsawan (priyayi) sebagai kelompok
masyarakat harus mengacu pada kekuasaan sosial (social power) bukan
personal (personal power).Â
Kelompok bangsawan menguasai atau dapat menunjukkan kekuasaannya
pada kelompok subordinatif, yaitu kawula atau rakyat kebanyakan.Â
Demikian bahwa kekuasaan mengambil posisi untuk mengendalikan aksi dan/atau pikiran satu kelompok dengan kelompok lain.
Posisi mengendalikan, menguasai, mengekang, menekan inilah yang dalam bahasan artikel ini disebut sikap mental feodalisme.Â