Namun pertanyaan saya, apa hubungannya soal medis dengan sensasi kehadiran sosok lain? Kenapa analisa medis soal ketindisan dibarengi halusinasi adanya mahluk halus? Bagaimana hubungan sains dan medis dengan sosok lain?
Namun, pengalaman ketindisan dari sejak masa kanak-kanak hingga saat ini saya sudah berusia 45 tahun. Dan bahkan dalam kondisi keseharian saya normal, bagi saya rasanya cukup aneh. Meskipun saya tetap berprasangka baik dan positif bahwa itu hanya soal medis
Pengalaman saya, biasanya ketika sebelum tidur, saya berdoa dan membasuh muka ataupun berwudhu, ketindisan tidak terjadi.Â
Bagaimanapun saya lelah, penat di depan laptop dan tiba-tiba harus tidur. Namun membasuh wajah dalam analisa medis, mungkin menyegarkan dan dapat menghindarkan dari ketindisan. EntahlahÂ
Yang jelas, ketindisan sudah mejadi keseharian saya. Saya mengalaminya sejak kecil hingga sekarang.Â
Dalam kondisi penat setelah berjam-jam di depan laptop dan tiba-tiba harus tidur di tengah malam. Maupun dalam kondisi normal dan rileks. Ketindisan seringkali tetap saja terjadi. Â
Saya mengalami ketindisan baik di awal saat mulai tertidur, ataupun pada saat setelah beberapa jam tertidur. Baik tengah malam maupun menjelang pagi. Baik sesaat setelah tertidur, ataupun sesaat sebelum terbangun.Â
Ketindisan yang saya alami, bisa hanya sekali dalam satu momen dalam tidur ataupun beberapa kali.Â
Saya juga mengalami ketindisan, baik itu seperti mimpi ataupun seperti pengalaman nyata karena saya melihat seluruh isi kamar saya, bukan di tempat lain.Â
Yang pasti setiap kali ketindisan ada sensasi kehadiran mahluk lain, rasa takut dan tubuh tidak bisa atau sulit bergerak dan saya selalu terengah-engah karena harus mengumpulkan tenaga untuk bergerak. Saat bergerak yang kadang disertai berteriak itulah, saya terbangun dan tersadar.Â
Namun, ada sugesti yang tertanam dalam benak saya secara perlahan-lahan setelah puluhan tahun saya selalu mengalami ketindisan.Â