Namun, tak jarang pula, saya mengalami ketindihan di saat-saat yang saya tidak perkirakan, bahwa saya akan mengalami ketindisan. Saat saya lebih rileks dan tidak ada kerjaan yang memburu deadline atau kejar tayang.Â
Selain itu, saya bisa berkali-kali ketindisan pada saat tidur. Saat ketindisan saya pasti akan terbangun. Namun setelah tertidur lagi, saya ketindisan lagi. Dan itu sering saya alami.Â
Nah, itu yang saya rasakan agak aneh. Saya mengerti dan memahami sekarang, bahwa fenomena ketindihan adalah soal medis.Â
Namun soal medis selalu ada penyebab yang obyektif dan faktual. Namun, bagaimana ketika hal-hal yang secara medis tidak mendukung, namun faktanya kita mengalami ketindisan juga?Â
Ketindisan: Pengalaman Mistis atau Mimpi?Â
Secara medis disebutkan setiap orang memiliki potensi untuk mengalami ketindisan, 1-2 kali.Â
Bagaimana kalau sering atau berkali-kali. Saya sendiri sudah tidak terhitung jumlahnya, saking seringnya.Â
Mungkin memang pola tidur saya yang salah. Maklum karena lingkup pekerjaan, sehingga saya terbiasa begadang dan kadang-kadang secara tiba-tiba saya harus tidur.Â
Tapi ternyata kondisi yang normalpun, sepertinya ketindisan tetap saya alami. Itu aneh bagi saya. Dan aneh juga dalam satu kali momentum tidur, saya bisa beberapa kali ketindisan dan terbangun. Ketindisan lagi dan terbangun lagi.Â
Apa yang saya alami saat saya ketindisan? Benar, seperti yang ditulis dalam analisa medis. Walaupun tidak detil.Â
Saya mengalami sensasi kehadiran mahluk atau sosok lain dalam mimpi atau tidur saya. Bahkan seperti sangat nyata.Â