Meskipun dia itu muda dan fresh graduate. Sebaliknya, mau dia senior, mau tua dinas, tua umur, tapi kalau kerjanya lamban ya pasti tersisih.Â
Kedua; Tampil menjadi role model
Praktik baik organisasi ditentukan oleh bagaimana seorang pimpinan mampu menjadi teladan, contoh dan panutan bagi stafnya untuk berbuat yang terbaik.Â
Hal yang paling penting bagi seorang pimpinan, katanya adalah bahwa pimpinan harus mampu menjadi teladan, role model sesulit apapun pertentangan yang dihadapi.Â
Kadang, kita dihadapkan pada persoalan diri sendiri yang belum tuntas, namun begitu menghadapi orang banyak, maka mau tidak mau, pimpinan harus menanggalkan semua ego pribadi, dab berusaha mengedepankan kepentingan orang banyak, se nyesek apapun rasanya. Itu resiko dan konsekwensi sebagai seorang pemimpin.Â
Ketiga;Â Bersikap humble dan bersahabat
Menghadapi para senior dan para orang tua di kantor, meskipun senior dan orang tua itu staf bawahan kita, maka pimpinan yang fresh graduate itu harus bersikap humble dan bersahabat.
Sikap itu menghindari jarak yang terlalu jauh antara pimpinan dan bawahan. Sikap itu juga menghindari resistensi bawahan dan sikap sewot dan memusuhi para bawahan yang orang tua atau senior di kantor kita itu.Â
Dengan bersahabat, suasana lebih akrab dan cair, sehingga komunikasi lebih lancar dan juga lebih terbuka untuk menerima berbagai saran, saling diskusi dan sharing pengalaman akan mencairkan suasana, dan justru dapat solusi yang lebih baik dan efektif, bilamana ada persoalan yang pelu dipecahkan.Â
Keempat, Menumbuhkan sikap tenggang rasa dan saling peduli
Disamping mengikuti aturan secara konsisten dan konsekwen, perlu pula membangun keseimbangan dengan cara menumbuhkan sikap tenggang rasa dan saling peduli.Â