Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Lelaki yang Melukis Kekasih pada Cermin di Kamarnya

18 Oktober 2020   20:09 Diperbarui: 18 Oktober 2020   23:03 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apakah kau pikir aku bisa seperti ini terus, sedangkan duniamu dan duniaku berbeda"

"Jika Kang Dahlan mau, ikutlah bersamaku, ke duniaku" 

Berkata Sisca yang malam itu. Ia keluar dari bayangan cermin dan berdiri di hadapan Dahlan yang terduduk dan tunduk. Sisca berdiri di hadapan Dahlan dengan tatapan tak seperti biasanya.

Ia menatap tajam ke arah Dahlan, dan menyibakkan rambut yang menutupi wajahnya. Ia tampak cantik tetapi sangat pucat. Matanya cekung membiru dan dingin. Hingga aura dingin tubuh Sisca seakan membuat dingin dan lembab kamar Dahlan. 

Malam itu, Dahlan seperti tak berani menatap Sisca. Ia berdiri dan berhadap dengan Sisca. Dahlan mencoba memeluk Sisca. Tapi dia hanya memeluk bayangan Sisca yang hampa. Dahlan hanya memeluk angin.

Sisca yang berdiri di depan Dahlan, dengan gaun berwarna putih lusuh itu. Masih tetap bayangan. Sisca tetap hantu gentayangan. Selama cermin dalam kamar Dahlan tak dipecahkan. 

****

Setahun berlalu, Dahlan masih bertahan di rumahnya itu. Selama setahun itu, orang-orang lalu merasa terganggu. Dianggapnya Dahlan sebagai dukun pemuja setan. Orang-orang merasa ada yang tak beres dengan Dahlan. Maka, orang-orang berencana mendatangi rumah Dahlan. Mereka berencana mengusir Dahlan. 

Tapi pemilik rumah keberatan. Karena setiap bulannya Dahlan membayar rumah kontrakan itu dengan lancar. Namun karena desakan orang-orang di sekitarnya, pemilik rumah kontrakanpun tak bisa mencegah lagi. Ia berniat mengusir Dahlan. 

Maka pemilik kontrakan dan orang-orang di sekitar rumah itupun mendatanginya, pada siang itu. Mereka kaget, ternyata bagian dalam rumah itu tampak bersih dan rapi. Tak ada tanda-tanda rumah itu tidak terurus, seperti penghuninya. 

Namun orang-orang juga heran. Ketika masuk ke dalam rumah, tak ada Dahlan di dalam rumah. Padahal setahu mereka, Dahlan sejak semalam tidak tampak meninggalkan rumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun