Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Situs Arkeologi yang Cemas, di Tengah Eksploitasi Tambang Emas

28 September 2020   13:42 Diperbarui: 30 September 2020   10:00 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wilayah Tambang PT. NHM dari citra satelit, Sumber: AMAN/https://www.mongabay.co.id/

Saya ingin membahas tentang situs arkeologi di Kecamatan Kao, Halmahera Utara di tengah pesatnya eksploitasi tambang emas oleh perusahaan tambang emas, PT. NHM. 

Iya, PT ini adalah perusahaan tambang emas terbesar yang beroperasi di wilayah Kecamatan Kao, Kabupaten HalmaheraUtara.

Dengan wilayah izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan luas, 29Ha, PT ini merupakan perusahaan tambang yang memiliki area konsesi yang paling luas dibanding perusahaan lainnya. Khusus untuk tambang emas. Selain PT NHM, juga beroperasi PT KAO Raya Berlian dan PT. Sinar Kasih. 

Sumber : Infografis Harian Halmahera / https://harianhalmahera.com/
Sumber : Infografis Harian Halmahera / https://harianhalmahera.com/
Zulkifli Toekan yang saat saya bertemu di tahun 2015, berumur sekitar 60 th. Ia adalah salah satu tokoh adat di Desa Kao, yang mencemaskan soal tambang emas. 

Cemas, karena menurutnya situs kampung tua Kao, yang menyimpan sejarah tentang wilayah ulayat Kao, terancam keberadaannya.

Iya, menengarai situs kampung tua, di mana ditemukan jejak-jejak permukiman Orang Kao, sebelum mereka pindah ke pesisir itu suatu saat nanti tinggal cerita. 

Desa kao, yang sekarang adalah desa baru yang dihuni setelah tahun 1904, karena di relokasi oleh Belanda.

Sebelumnya, mereka tingga di situs kampung tua itu. Situs kampung tua Kao, adalah situs pemukiman pertama, ketika berkembang pengaruh Islam di abad 16 M. 

Situs kampung tua Kao, yang di dalamnya banyak terdapat makam-makam tua leluhur Kao, itu bisa tergerus alat berat yang akan membongkar tanah, untuk mengambil emas.

Mungkin kecemasan Zulkfli berlebihan, tetapi bisa juga jadi kenyataan. Ia memperkirakan, bahkan meyakini, bahwa wilayah situs Kao, itu akan dirambah juga oleh perusahaan tambang emas. Suatu saat nanti. 

"sekarang belum, tapi 5-10 tahun lagi, tidak tertutup kemungkinan, situs ini akan hilang," demikian kata Zulkfili Toekan, seorang tetua adat, yang sangat dihormati di Desa Kao.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun