Mohon tunggu...
Wulan Saroso
Wulan Saroso Mohon Tunggu... Lainnya - educator, mompreneur, sosio developer

istri dan ibu, pendidik informal, mompreneur, sosio developer suka membaca, menulis, bikin kue, berbagi ilmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rasa Itu Bukan Hakku (1)

30 Maret 2017   05:39 Diperbarui: 30 Maret 2017   16:00 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Saya ingin dia tahu kalau saya suka sama dia. Tapi saya malu. Lagian kalau dia ternyata tidak suka sama saya, saya kan lebih malu lagi.....” ujarnya

“Tapi sikapnya baiiiiik banget bu. Saya merasa dia juga suka sama saya.... Saya harus gimana bu? Tapiiiii... Pacaran itu kan dilarang ya bu?” Ia bertanya dengan nada harap-harap cemas.

“Iya ibu setuju sama kamu.” Jawabku. “Pacaran memang gak boleh....” Aku diam sesaat. Sengaja perkataanku kubuat menggantung karena ingin melihat respon sesaatnya. Kulihat matanya menyiratkan setuju atas pernyataanku, namun ia butuh solusi atas perasaannya.

“Lalu mengapa harus ada jatuh cinta kalau tidak boleh pacaran, bu?” tanyanya spontan.

“Jatuh cinta itu wajar, Triana. Anugerah dari Sang Pencipta. Bersyukur kamu memiliki rasa itu. Yang bahaya itu kalau kamu jatuh cintanya sama cewek.....”

“Hahaha... ya gak dong bu... emang eike lebong...”

Ah keluar juga aslinya, aku tersenyum berujar dalam hati.

“Karena cinta Sang Pencipta sama kita, kadang kita dites, beneran gak cinta kita sama Dia. Salah satunya dengan adanya perasaan jatuh cinta dengan lawan jenis. Saat itu, kita ingin dekat dengannya, bercanda dengannya bahkan ingin menyentuhnya. Padahal dia belum menjadi pasangan sah kita, belum ada keterikatan apa pun, belum menjadi mahrom kita. Di sinilah Allah hendak melihat, sejauh apa kesabaran kita mengelola perasaan itu.” ulasku   

“Tapi.....bolehkah dia tahu perasaan saya?”

“Hmmm....apa yang kamu harapkan setelah itu?”

“Emmmm.... Saya lebih lega bu. Kalau dia tidak suka, gak apa saya sedih sendiri..”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun