Mohon tunggu...
Wulan AmaliaS
Wulan AmaliaS Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Melalui Media Berita Dengan Metode Latihan Terbimbing

14 Januari 2018   19:43 Diperbarui: 14 Januari 2018   19:48 3516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti mengadakan survei awal atau pratindakan.Survei awal dilakukan untuk mengetahui keadaan nyata pembelajaran menulis puisi di kelas X.2 SMA N 1 Sindangwangi. Keadaan nyata yang diteliti meliputi proses dan hasil keterampilan menulis cerpen siswa. Hasil survei awal akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan peneliti dalam penelitian ini.

Hasil survei awal diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia belum tercapai secara maksimal karena :

  • Guru belum melibatkan siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran
  • Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru masih bersifat konvensional sehingga siswa kurang termotivasi dalam kegiatan menulis cerpen
  • Kurangnya sumber pembelajaran siswa berupa buku-buku sastra.
  • Berdasarkan pengamatan peneliti pada survei awal, proses pembelajaran menulis puisi seperti di atas menyebabkan hasil yang dicapai tidak maksimal. KKM yang harus dicapai siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia adalah 75.
  • Hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti menulis cerpen dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 dari jumlah siswa 30 orang di kelas X2 semester 2 Tahun Pembelajaran 2017/2018 adalah siswa yang telah mencapai standar keterampilan dalam menulis cerpen dengan presentasi 64%. Keadaan seperti ini perlu mendapatkan perhatian yang serius karena siswa akan dihadapkan pada kenyataan yang riil (Nyata), yang dari menulis cerpen tersebut dapat diterapkan, terutama pada kegiatan yang membutuhkan hasil nyata dari proses pembelajaran di kelas.

Peneliti dan guru mengawali dengan melakukan tahap perencanaan tindakan yang mencakup kegiatan:

  • Menyusun RPP mengenai pembelajaran menulis cerpen dengan metode latihan terbimbing.
  • Peneliti memberikan gagasan menggunakan media berita dengan metode latihan terbimbing, pada penelitian ini media berita dengan metode latihan terbimbing belum pernah diterapkan dalam pembelajaran menulis cerpen di kelas X.2 SMA Negeri 1 Sindangwangi.
  • Guru dan peneliti menyetujui pemecahan masalah pembelajaran menulis cerpen dengan melaui media berita dengan metode latihan terbimbing.
  • Peneliti memberikan masukan dan berdiskusi dengan guru tentang persiapan mengajar menulis cerpen termasuk materi menulis cerpen beserta persiapan perangkat pembelajaran. Peneliti menyerahkan RPP yang telah dibuatnya sesuai dengan persetujuan guru.
  • Peneliti menjelaskan kinerja penerapan media berita dengan metode latihan terbimbig saat proses belajar mengajar.
  • Peneliti menontonkan berita yang akan ditayangkan pada pembelajaran menulis cerpen. Peneliti juga menerangkan kepada guru tentang metode latihan terbimbing.
  • Guru mengidentifikasi RPP serta materi yang akan diajarakan dengan didiskusikan terlebih dahulu dengan peneliti.
  • Tindakan yang akan dilakukan dapat diuraikan ke dalam siklus, sebagai

berikut.

a. Siklus I

  • Belum semua siswa paham dengan proses pembelajaraan latihan terbimbing membuat cerpen terbukti dengan siswa yang masih bingung membuat peta pemikiran walaupun sudah dijelaskan oleh guru.
  • Kesiapan ruang, alat, media pembelajaran dan memeriksa kesiapan siswa yang dilakukan guru kurang baik karena kondisi siswa kurang kondusif.
  • Guru kurang membangkitkan motivasi siswa dalam belajar.
  • Siswa dan Guru bertanya jawab dengan guru tentang pengertian cerpen
  • Belum semua siswa mampu memanfaatkan waktu dengan baik sehingga hasil menulis cerpen siswa kurang maksimal.
  • Guru belum mampu mengelola kelas dengan baik
  • Pada siklus I standar ketuntasan dalam meningkatan keterampilan menulis cerpen, sudah mencapai 71%.

Pada siklus II, peneliti dan guru mengawali dengan melakukan tahap perencanaan tindakan yang mencakup kegiatan:

  • Menyusun RPP siklus II sesuai sekenario pembelajaran
  • Guru menjelaskan tujuan pembelajaraan dari menulis cerpen
  • Guru menayangkan berita kepada anak
  • Guru memerintahkan siswa untuk membuat karangan cerpen dari sumber berita tadi yang sudah di tonton.
  • Siswa membuat konsep cerpen secara individu
  • Siswa diminta membacakan hasil karya pembuatan cerpen di depan kelas.
  • Siswa mengomentari hasil karya teman sejawatnya.
  • Pada siklus II sntandar ketuntasan dalam meningkatkan keterampilan menulis cerpen sudah mencapai 83,6%
  • F. KESIMPULAN
  • Berdasarkan hasil penelitian mengenai meningkatkan keterampilan siswa melalui metode pembelajaraan Latihan Terbimbing pada mata pelajaraan Bahasa Indonesia materi Menulis Cerpen dapat disimpulkan sebagai berikut:
  • Hasil keterampilan menulis cerpen siswa pada pembelajaraan pra siklus, siklus I dan siklus II sebagai berikut:
  • Pada pra siklus telah mencapai standar keterampilan dalam menulis cerpen sebanyak dengan presentasi 64%
  • Pada siklus I standar ketuntasan dalam meningkatan keterampilan menulis cerpen, sudah mencapai 71%.
  • 3. pada siklus II sntandar ketuntasan dalam meningkatkan keterampilan menulis cerpen sudah mencapai 83,6%

DAFTAR PUSTAKA

 

  • Akhadiah, Sabarti. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
  • Jakarta: Erlangga.
  • Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka
  • Cipta.
  • Hastuti, Sri. 1982. Tulis Menulis. Yogyakarta: Penerbit Lukman.
  • Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis (Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa).
  • Bandung: Angkasa.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun