Mohon tunggu...
Pak Cilik
Pak Cilik Mohon Tunggu... Pegiat Teknologi Informasi -

berpikir, berbagi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anies-Yoyok, Tongkat Pemukul Ahok?

21 September 2016   09:49 Diperbarui: 21 September 2016   13:57 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selisih = 53 - 47 = 6%.

Itu data pemilu lho, yang bisa dipertanggungjawabkan dan dijamin tidak dibayar siapa pun dan sepeser pun.

Besar kemungkinan pemilih Prabowo-Hatta tidak akan memilih Ahok. 

Pertama, karena dendam politiknya masih eksis, kedua karena hanya sedikit kondisi yang membuat pemilih Prabowo memilih Ahok.

Sedikit kondisi itu contohnya, bila kebetulan ada kesamaan identitas antara pemilih dengan Ahok, atau yang disebut pemilih tradisional. Atau seseorang baru saja diangkat sebagai pasukan oranye dan sangat senang karena akhirnya bisa jadi pegawai berseragam dan bergaji UMK. Atau dia pasukan oranye sekaligus memiliki kesamaan identitas dengan Ahok. Tapi itu jumlahnya tidak akan signifikan.

Jadi dari eks pemilih Prabowo, lawan-lawan Ahok akan memperoleh 47% tadi. Oke lah dipotong 5% saja supaya tidak terlalu optimis. 47 - 5 = 42%.

Dari eks pemilih Prabowo, lawan-lawan Ahok akan memperebutkan 42%.

Pendukung Jokowi yang 53% itu terbelah. Ingat, sebagian besar pemilih Jokowi beralasan bahwa Jokowi itu merakyat dan manusiawi. Bukan karakter yang mudah ditemukan pada seorang Ahok. Yang kerakyatan ini bisa diasumsikan tidak akan memilih Ahok.

Katakanlah dari 53% pemilih Jokowi itu, 25% adalah faksi "kerakyatan", dan 28% adalah faksi "sisanya". Sudah saya kasih bonus 3% untuk pro Ahok.

Maka lawan Ahok akan mendapatkan:

42% (eks pendukung Prabowo) + 25% (eks pendukung Jokowi) = 67% dari seluruh pemilih di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun