Karena sebagian besar negara yang dijadikan acuan memiliki beberapa rumah sakit dan penyedia layanan medis lainnya yang tertarik untuk memasuki pasar wisata medis, otoritas pemerintah atau konsorsium penyedia berada dalam posisi terbaik untuk menyelenggarakan pelatihan dan kegiatan pengembangan profesional untuk penyedia wisata medis.Â
Dengan melibatkan pelatih dan kurikulum untuk mengembangkan kapasitas, penyedia dapat mengambil keuntungan dari wawasan kelompok dan skala ekonomi cluster untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, mengembangkan tujuan pembelajaran khusus dan mendanai kegiatan pelatihan dan lokakarya oleh pelatih profesional yang lebih berpengalaman yang memberikan pelatihan yang dapat dilakukan oleh penyedia individu sendiri. Setiap negara telah berusaha untuk memposisikan dirinya di pasar pariwisata medis internasional sebagai destinasi yang mempunyai  keunggulan dalam perawatan tertentu atau produk medis tertentu.Â
Sejumlah besar dokter yang bekerja di bidang pariwisata medis di tujuan terkemuka seperti India, Singapura dan Thailand atau di destinasi yang menjanjikan seperti Lebanon dan UEA, memiliki kredensial internasional atau memegang kualifikasi profesional AS atau Inggris. Selain itu, banyak yang fasih berbahasa Inggris dan bahasa asing lainnya.
Hotel dan resort yang digunakan oleh pasien internasional di destinasi wisata medis seperti di Jerman, Singapura, Malaysia, Thailand, Amerika Serikat, Meksiko, Korea Selatan dan Yordania dilengkapi dan dipersiapkan dengan baik untuk menanggapi kebutuhan khusus pasien. Di beberapa negara destinasi, hotel dimasukkan pula sebagai bagian dari rumah sakit dengan metode berbagi ruang kolaboratif untuk mengakomodasi pendamping dan keluarga pasien atau memindahkan pasien dari pengaturan rawat inap rumah sakit selama masa inap sebelum dan sesudah operasi.
Sebagian besar destinasi wisata medis menawarkan harga transparan untuk layanan bedah dan diagnostik mereka yang biasanya dikutip dalam bentuk paket layanan. Paket sering kali mencakup referensi ke layanan medis atau diagnostik, dan mungkin termasuk transfer darat dan akomodasi di luar masa inap di rumah sakit. Informasi ini dapat dengan mudah diperoleh dari internet atau dari perwakilan kantor penyuluhan asing yang dimiliki atau dikontrak penyedia, travel agen penyedia layanan wisata medis, atau agen pemasaran yang dikontrak yang biasa disebut sebagai fasilitator.Â
Selama ini ada banyak deskripsi paket dari penyedia diartikulasikan dengan buruk, tidak jelas dan ambigu, menggunakan terjemahan idiomatik yang tidak akurat yang membingungkan prospek dan sarat dengan penafian yang cenderung meningkatkan kecurigaan dan kecemasan klien potensial. Kegagalan ini sering menyebabkan ditinggalkannya pemilihan destinasi wisata medis oleh klien potensial. Hal demikian jangan sampai terjadi pada destinasi wisata medis tanah air terutama di Bali.
Semua benchmark menggunakan situs web sebagai alat penting untuk mempromosikan produk wisata medis mereka. Beberapa situs web dikembangkan oleh dewan perdagangan, seperti di Singapura, yang mewakili seluruh sektor dan menawarkan informasi tentang semua anggotanya.Â
Malaysia telah membuat direktori format majalah besar yang menarik yang menampilkan anggota Dewan Pariwisata Kesehatan Malaysia (MHTC), sementara Korea Selatan telah menerbitkan buklet yang menyoroti setiap penyedia anggota Institut Pengembangan Industri Kesehatan Korea (KHIDI). Akreditasi keamanan kelas dunia telah menjadi syarat utama bagi penyedia layanan kesehatan mana pun untuk memposisikan dirinya di pasar internasional.Â
India, Thailand, dan Malaysia memiliki visa khusus untuk wisata medis jangka panjang, sementara banyak negara lainnya memberikan akomodasi khusus untuk memfasilitasi aplikasi visa dan perpanjangan bagi pengunjung wisata medis. Travel agen dengan kompetensi layanan wisata medis terbukti sangat penting, sebagaimana dibuktikan oleh Tunisia, Amerika Serikat, Singapura, Korea dan Afrika Selatan.
Penyedia layanan kesehatan di destinasi Dubai, Malaysia, Korea Selatan dan Thailand sering kali mengembangkan ikatan yang kuat dengan institusi pendidikan kedokteran internasional dalam rangka transfer pengetahuan dan teknologi, pemasaran serta untuk pembangunan citra yang baik.
Afrika Selatan, Kolombia, Jerman, Thailand, dan Hongaria telah menjadi acuan sebagai destinasi yang memiliki sistem ambulans darat dan udara yang mapan dan keunggulan traumatologi, sementara negara-negara lain turut pula  di identifikasi sebagai destinasi baru yang menggunakan teknologi untuk mendukung layanan ambulans canggih. Thailand telah menerapkan paramedis dan perawat yang sangat terlatih yang merespon dengan cepat menembus kemacetan lalu lintas hingga kedatangan pasien di rumah sakit.Â