Hubungan Kepemimpinan Serat Wedhatama dalam Upaya Pencegahan KorupsiÂ
Berikut ini merupakan penerapan ajaran Serat Wedhatama dalam upaya pencegahan korupsi:
1. Pemimpin harus memiliki sifat jujur dan dapat dipercaya. Pemimpin yang jujur akan selalu berkata dan bertindak jujur, sehingga tidak akan berani menerima suap atau melakukan korupsi lainnya.
2. Pemimpin harus memiliki sifat adil dan bijaksana. Pemimpin yang adil akan selalu bersikap adil terhadap semua orang, sehingga tidak akan melakukan korupsi demi kepentingan pribadi atau kelompoknya
3. Pemimpin harus memiliki sifat luhur budi dan keteladanan. Pemimpin yang memiliki budi pekerti yang luhur akan selalu bersikap baik dan hormat kepada semua orang, sehingga akan menjadi panutan bagi bawahannya.
Dengan menerapkan ajaran-ajaran Serat Wedhatama dalam kepemimpinan, maka upaya pencegahan korupsi dapat menjadi lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKAÂ
Yudiaatmaja, F. (2013). Kepemimpinan: konsep, teori dan karakternya. Media Komunikasi FPIPS, 12(2).
KOMARUDIN, A. (2014). Konsep Kepemimpinan Jawa KGPAA Mangkunegara IV (Studi terhadap Serat Wedhatama) (Doctoral dissertation, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA).
Serat wedhatama: mandiri caraka trah Mataram. (2010). Indonesia: Narasi.
Herry-Priyono, B. (2018). Korupsi: melacak arti, menyimak implikasi. Indonesia: PT Gramedia Pustaka Utama.
Putri, D. (2021). Korupsi Dan Prilaku Koruptif Tarbiyah bil Qalam: Jurnal Pendidikan Agama dan Sains, 5(2).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H