3. Di Bidang Sosial Ekonomi
Diciptakan berbagai usaha komersial yang menjadi sumber pendapatan Kadipaten seisinya, di samping memberikan lapangan kerja sebanyak mungkin dan seluar-luasnya bagi rakyat daerah Mangkunegaran. Usaha-usaha tersebut antara lain;
a. Mendirikan pabrik-pabrik gula di Tasikmadu, Colomadu, Gembongan
b. Pabrik sisal di desa Mentotulakan
c. Pabrik bungkil di desa Polokarto
d. Pabrik bata dan genteng di desa Kemiri
e. Perkebunan-perkebunan karet
f. The, kopi, kina di lereng gunung Lawu sebelah barat
g. Kehutanan di daerah Wonogiri
h. Mendirikan perumahan-perumahan untuk disewakan baik di dalam kota Surakarta sendiri, maupun di luar kota antara lain di Semarang (daerah Pindirikan).
4. Di Bidang Sosial Budaya
Sebagai manifestasi daripada keluhuran leluhurnya dan layaknya sutu kerajaan yang berdikari (walaupun kecil), pemerintahan dilengkapi dengan segala macam peralatan kerajaan seperti;
a. perhiasan-perhiasan (rijkssieraden),
b. meja kursi yang berukiran,
c. berbagai jenis lampu duduk dan gantung,
d. arca-arca,
e. permadani-permadani,
sampai pada peralatan kebutuhan rumah tangga (sendok, garpu, gelas, cangkir, dll), semua itu dipesan dan dibelinya dari luar negeri yakni, Italia, Jerman, Persia dan negara-negara lainnya. Sungguh tidak berlebihan, bila segala sesuatunya tersebut serba indah, megah, mistis, dan memesona siapapun saja yang melihatnya. Hingga kini sebagian besar, segala sesuatunya tersebut masih dapat disaksikan di dalam istana Mangkunegaran.
K.G.P.A.A Mangkunegara IV, wafat pada hari Jumat Wage tanggal 6 Sawal Jimakir 1810 atau 8 September 1881, dalam usia 75 tahun dan bertahta selama 25 tahun. Putra/putri beliau sebanyak 32 orang, 10 orang diantaranya telah wafat waktu masih kecil, dan dua orang putranya berturut-turut naik takhta sebagai K.G.P.A.A Mangkunegra V dan VI.
Pengertian Kepemimpinan
Menurut Kadarusman (2012) kepemimpinan (Leadership) dibagi tiga, yaitu:
1. Self LeadershipÂ
Self Leadership adalah memimpin diri sendiri agar jangan sampai gagal menjalani hidup dengan cara mengembangkan visi, tujuan, dan strategi untuk mencapai keberhasilan dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
2. Team Leadership
Team Leadership didefinisikan sebagai memimpin orang lain, yang memahami dengan jelas apa tanggung jawab kepemimpinannya, memahami dengan jelas apa tanggung jawab kepemimpinannya, memahami dengan jelas keadaan bawahannya, dan bersedia berkomitmen terhadap tuntutan dan konsekuensi dari tanggung jawab tersebut.
3. Organizational LeadershipÂ
Organizational Leadership ialah, pemimpin yang dapat memahami kemajuan organisasi di mana ia berpartisipasi dan dapat memenuhi tanggung jawabnya sebagai pemimpin organisasi dengan menciptakan visi dan misi juga mengembangkan organisasinya dengan lebih baik. Serta membangun perusahaan yang terpercaya bagi masyarakat di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
Secara umum, kepemimpinan adalah kemapuan memimpin dalam mengendalikan, mengarahkan, dan mempengaruhi pikiran, emosi, atau perilaku orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal ini terlihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam menginspirasi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang sangat bergantung pada wewenang, serta kemampuan pemimpin dalam memotivasi setiap bawahan, rekan kerja, dan atasan pemimpin.
Kepemimpinan terkadang dipahami hanya sebagai kekuatan untuk menggerakan dan mempengaruhi orang lain. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi orang, khususnya ancaman, imbalan, kekuasaan, dan persuasi. Dengan ancaman, bawahan akan takut dan menuruti segala perintah dari atasan.
 Kepemimpinan Serat Wedhatama KGPAA Mangkunegara IV
Secara semantik, Serat Wedhatama berasal dari tiga suku kata yaitu : Serat, Wedha, dan Tama. Serat adalah karya yang berbentuk tulisan. Wedha adalah pengetahuan atau ajaran dan tama berasal dari kata utama yang artinya baik, tinggi atau luhur. Dapat ditarik kesimpulan bahwa Serat Wedhatama adalah sebuah karya yang berisi pengetahuan untuk dijadikan bahan pengajaran dalam mencapai keutamaan dan keluhuran hidup (Wibawa: 2010:10).