Satu kata yang saat ini tersirat dalam pikiranÂ
semisalÂ
hari ini aku tidak over thinking
aku mampu mengendalikan kata dan attitude
mungkinÂ
tidak akan seperti ini
tapi aku bukan insan sempurnaÂ
tak mampu mengontrol di titik iniÂ
ada rasa emosi yang tertimbun karena terkumpul oleh kekecewaan yang terlalu menumpuk
lagi-lagi aku tidak bisa mengontrol
Yang terjadi
Nasi sudah menjadi bubur
kata petuah dari satu pribahasa
lagi-lagi tersuratÂ
baiklah ini tahap pembelajaran hidupku tertunduk lagi aku dan menyesali
sebaris kata saat sudah melafalkan tanpa kontrolÂ
akan menjebak benteng yang sudah kita bangun diseribu tatanan waktu
lalu apa yang harus dilakukan untuk membongkar
ketika  tubuh tertimbun bukit
saat itu kosong dan dilema yang menjelma
kepada siapa bertanya dan mengharapÂ
bukan untuk membela tetapi memberikan satu petuah
kemana waktu menggiring
harapan satu insan saja mampu mengemas hati yang terluka
Semisal satu tangan menggapai dan mengulurkan ini menyelamatkanÂ
ini akan memberikan secercah  asa pada insan itu dan memberikan hidup baru
walau kepalan tangan mengancam
menyalahkanÂ
menistakan
menghardik
karena nila telah menetes di susu sebelangga
merusak kepercayaanÂ
menghapus kearifanÂ
sepertikah  ini punishmentÂ
menyalahkan yang dilontarkan
bila satu hati tidak mampu mengemas
dengan kesendiriannyaÂ
mungkin yang terjadi keputus asaan dan menistakan lagi lebih dalam hidupnya
siapa kah yang sebenarnya merusak sifat kemurnian warna putih di sifat susu sebelanggaÂ
padahal bulan saja akan memberikan cahayanya pada malam hariÂ
dan mampukah dia meyibak lagiÂ
mungkinÂ
hari iniÂ
seperti kemarin terjaga dalam perasaan hampa dan ketakutan
sepi dilorong kegelapanÂ
celah sinar yang menerobos dalam ruang selalu ditunggu saban waktuÂ
siapakah dia
maukah dia
dimana merekaÂ
hati murni dan mulia yang memberikan hati insan ini
menghiba kata yang saat tersiratÂ
berat ujian ini dari-Mu
ampuni dari khilaf  salahÂ
lindungi kami selalu dari rasa putus asaÂ
dikidung doa yang ditengadahkanÂ
bila saat ini sakit yang menusuk dalam kalbuÂ
semoga ini menjadai penawar dosaku
di titik inilah saat ini yang mampu aku simpulkan dan harus aku perankan
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H