Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Makna Simbolik Ritual Ibadah Haji

6 Juli 2022   09:18 Diperbarui: 7 Juli 2022   09:01 1473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di Terowongan Mina menuju Jamarat, tempat melontar jumrah (Sumber: Dok.pri)

Ibadah haji merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Islam yang masuk kategori istitha'ah, yakni mampu (secara fisik/kesehatan dan biaya). Sebab ibadah haji merupakan satu dari lima Rukun Islam. Bagi mereka yang belum istitha'ah, tentu tidak ada tuntutan untuk melaksanakan ibadah haji.  

Secara historis ibadah haji tidak bisa dilepaskan dari tiga nama plus satu nama, yakni Ibrahim, Ismail, dan Hajar, plus Adam. Nama-nama itu merupakan sosok yang sangat luar biasa, sehingga diabadikan dan menjadi simbol perjuangan, kesabaran, kerja keras, dan ketaatan dalam ritual ibadah haji.

Oleh karena itu tidak salah jika ibadah haji dikatakan sebagai "napak tilas" dari sebagian perjalanan hidup nama-nama di atas. Hal itu sebagai pelajaran bagi orang-orang yang hidup sesudahnya.

Lokus pelaksanaan ibadah haji adalah kota Mekkah dan sekitarnya. Di sana ada tempat dan bangunan yang disebut ka'bah, padang Arafah, bukit Safa dan Marwah, Muzdalifah, Mina, dan Jamarat (tempat melontar jumrah). Tempat-tempat itu berkaitan dengan ritual ibadah haji, yakni thawaf, sa'i, wukuf, mabit dan melontar jumrah.  

Dalam Kitab Suci Al-Qur'an, Ka'bah disebut sebagai "rumah tua/antik" (bait al-'atieq). Menurut banyak ahli sejarah, Ka'bah ini didirikan oleh manusia pertama yang juga nabi pertama, yakni Adam 'Alaihi Salam.

Adam yang terusir dari surga merasa sedih karena tidak bisa lagi secara spiritual mengelilingi 'Arasy bersama para malaikat. Kemudian Adam dihibur dengan memperbolehkannya membangun ka'bah sebagai tiruan 'Arasy.

Adam bisa melakukan ritual mengelilingi Ka'bah sebagaimana dulu di Surga mengelilingi 'Arasy. Itulah yang disebut dengan thawaf dalam ibadah haji.

Menurut para ilmuwan, seluruh jagat raya ini ternyata melakukan thawaf. Bumi thawaf dengan mengelilingi matahari. Matahari dan planet-planet juga melakukan thawaf dengan mengelilingi pusat dari galaksi, yang oleh para astronom internasional disebut sebagai Milky-Way.  Kita menyebutnya sebagai Galaksi Bima Sakti.

Thawaf dalam ibadah haji dengan demikian memiliki makna simbolik. Yaitu simbol ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan sebagaimana yang dilakukan bumi, matahari, dan jagat raya ini. Melakukan thawaf berarti belajar dan berupaya memiliki sikap taat, tunduk, dan patuh.

Dalam ibadah haji, setelah melakukan thawaf biasanya dilanjutkan dengan melakukan sa'i, yakni berlari-lari kecil dari bukit Safa ke bukit Marwah bolak-balik sebanyak tujuh kali. Hal itu meniru apa yang dilakukan oleh Hajar (isteri Ibrahim AS) ketika mencari air untuk anaknya Ismail yang masih bayi, yang sedang kehausan.

Saat itu dari bukit Safa Hajar melihat seperti air di bukit Marwah. Hajar pun menghampirinya. Ternyata hanya fatamorgana. Kemudian dari bukit Marwah Hajar juga melihat seperti air di bukit Safa. Hajar kemudian menghampirinya. Sama saja, itu hanya fatamorgana.

Begitulah, Hajar bolak balik dari bukit Safa ke bukit Marwah dan dari bukit Marwah ke bukit Safa selama tujuh kali. Padahal jarak dari bukit Safa ke bukit Marwah sekira 500 meter. Berarti saat itu Hajar berlari-lari kecil di bukit yang gersang nan panas sejauh 3,5 kilometer.

Tak terbayang bagaimana perjuangan dan kerja keras Hajar saat itu. Setelah berjuang keras, Tuhan akhirnya memberikan air yang sangat dibutuhkan Hajar dan bayinya Ismail. Air yang diberikan itu memancar dari hentakan kaki bayi mungil Ismail. Itulah air zam-zam yang abadi sampai saat ini.

Sa'i dengan demikian merupakn simbol perjuangan dan kerja keras. Keberhasilan akan datang setelah berjuang dan kerja keras. Oleh karena itu kita tidak boleh berleha-leha, atau bermalas-malasan dalam menjalani kehidupan ini. Kita harus senantiasa pantang menyerah.

Kemudian dalam ibadah haji ada ritual yang tidak boleh dilewatkan oleh mereka yang sedang berhaji. Ritual itu adalah wukuf  di Padang Arafah.

Semua jamaah haji dari seluruh dunia harus hadir dan berkumpul di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Mereka berbaur satu sama lain. Tak ada sekat lagi diantara mereka.

Tak ada pejabat atau rakyat biasa. Tak ada lagi orang kaya atau orang tak berpunya. Tak ada lagi orang terkenal atau tidak terkenal. Dan lain-lain. Semua berbaur dalam satu tempat dan kondisi yang sama di bawah terik panas matahari yang menyengat.

Wukuf di Arafah dengan demikian memiliki makna simbolik sebagai simbol persaudaraan dan persatuan antar manusia dari seluruh dunia. Wukuf di Arafah juga bisa dimaknai sebagai bentuk ajaran Islam tentang egalitarianisme antar sesama manusia.

Ajaran Islam tentang egalitarianisme dalam ibadah haji, terutama ketika melaksanakan wukuf di Arafah juga sangat jelas terlihat secara kasat mata dalam simbol pakaian yang dikenakan oleh para jamaah haji. Semua jamaah haji yang sedang melakukan wukuf tanpa kecuali, siapa pun dia harus mengenakan dua lembar kain putih tak berjahit. Itulah pakaian ihram.

Pakaian kebesaran dan berharga mahal yang biasa dikenakan di tempat asal harus ditanggalkan dan tidak berlaku ketika melaksanakan wukuf di Arafah. Baik itu pakaian presiden, pakaian jenderal, pakaian kepala daerah, pakaian anggota DPR, pakaian artis, pakaian tokoh agama, dan lain-lain semua harus ditanggalkan. Status sosial tidak berlaku di sana.

Pakaian ihram seolah-olah mengingatkan bahwa sejatinya manusia itu sama. Tidak ada orang yang status sosialnya lebih tinggi atau lebih rendah. Semua manusia memiliki derajat yang sama.

Setelah melakukan wukuf di Arafah, semua jamaah haji dengan masih menggunakan pakaian ihram menuju Muzdalifah untuk melakukan mabit (menginap). Di sana juga sama, tanpa status sosial. Semua duduk dan tiduran di atas tanah berpasir yang keras. Tak ada kasur empuk seperti yang digunakan di tempat asal.

Selanjutnya dalam ibadah haji juga ada ritual melempar jumrah. Hal ini memiliki makna simbolik melawan kejahatan dan hawa nafsu.

Dalam sejarahnya, melontar jumrah ini simbol perlawanan Ibrahim dan Ismail terhadap godaan setan. Saat itu setan datang menghampiri dan menggoda Ibrahim dan Ismail yang akan melaksanakan perintah Tuhan.

Sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Suci, saat itu Ibrahim bermimpi diperintahkan Tuhan untuk mengorbankan putera tercinta Ismail dengan cara menyembelihnya.

Tak terbayang bagaimana perasaan Ibrahim saat itu. Namun karena beliau seorang nabi, perintah Tuhan adalah segalanya. Mimpi itu pun disampaikan Ibrahim kepada sang putera Ismail yang masih berusia remaja.

Tanpa diduga, Ismail menyatakan siap melaksanakan perintah Tuhan itu. Ismail tidak sedikitpun menolak atau goyah dengan apa yang diperintahkan Tuhan melalui mimpi sang bapak.

Ketika Ibrahim dan Ismail mau melaksanakan perintah Tuhan, di perjalanan datang setan menggoda. Setan menyatakan bahwa perintah dalam mimpi untuk menyembelih Ismail sebagai perintah yang tidak benar.

Namun Ibrahim dan Ismail tidak tergoda bujuk rayu setan. Setan, oleh Ibrahim dan Ismail pun kemudian disambit dengan batu. Apa yang dilakukan oleh Ibrahim dan Ismail tersebut diabadikan dalam bentuk ritual melontar jumrah.

Maknanya adalah, bahwa dalam setiap melakukan kebaikan pasti akan ada godaan dan kendala. Hal itu mungkin datang dari dalam diri sendiri (hawa nafsu) atau dari luar diri (orang lain).

Itulah makna simbolik dari beberapa ritual ibadah haji. Jadi, ritual ibadah haji bukan hanya  ritual tanpa makna. Ritual ibadah haji memiliki makna simbolik dan pesan moral yang sangat dalam dan luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun