Mohon tunggu...
Witri Nailil Marom
Witri Nailil Marom Mohon Tunggu... Lainnya - (Ruang khusus fiksi)

Hai, selamat membaca. Semoga Allah bahagiakan kita hari ini. Aamiin :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tidur

22 September 2024   09:15 Diperbarui: 27 September 2024   20:32 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku menunduk, memandangi garis tanganku yang rumit. Memoriku kembali kepada saat itu ... 

Saat terakhir kali aku melihatnya. Saat aku memutuskan untuk berbagi cerita kepada seorang psikolog. Saat aku ingin memperkenalkannya dengan psikolog itu, namun hanya dibalas senyuman hangat. Dan saat kamu tiba-tiba menghilang begitu aku rutin berkonsultasi. 

(Aku mengangkat kepala. Kamu sudah pergi dari hadapanku. Tangisku pecah. Membelah deraian hujan yang masih bersemayam.)

 .... psikolog itu memberitahuku dengan lembut, bahwa kamu tak pernah ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun