“ Biar aku yang memberi tahu dia, kalau sepeda motornya kita pakai sampai malam”. Jawab Meilan. Meilanpun menghubungi Faisal, mengatakan kepada Faisal, seperti apa yang dikatakannya kepada Azis.
“ Zis, ini faisal mau ngomong denganmu?”. Azis menghentikan jalan sepeda motornya, lalu menerima telefon yang diberikan oleh Meilan.
“ Ada apa Sal?”, Tanya azis kepala Faisal melalui telefon
“ Kau pakailah sepeda motor itu. Besok pagi kita ketemu disekolah”. Kata Faisal dari ujung sana.
“ Tapi Sal?”. Azis tidak dapat melajutkan kata katanya, karena faisal memotong pembicaraannya.
“ Taka pa apa Zis, tadi minyaknya sudah kuisi penuh, kau pakailah. Sampai besok pagi ya Zis”. Ujar Faisal lalu mematikan telefonnya. Dia terdiam sejenak. Lalu Meilan menegurnya.
“ Sudah, apa lagi ayo jalan”. Kata Meilan
“ Kita kemana?”, Tanya Azis, dia menyerahkan kembali telefon milik Meilan
“ Jalan aja, arah keluar kota?”, ujar Meilan. Azis kembali menjalankan sepeda motornya. Mereka berboncengan masih dengan seragam sekolah. Dijalanan mereka berpapasan dengan para siswa dari lain sekolah yang banyak melintas. Mungkin karena hari ini hari terakhir ujian naik sekolah, makanya banyak para siswa yang masih berseragam sekolah mendatangi tempat tempat untuk bersantai.
“ Kita ke jembatan Padamaran?”, kata Meilan setelah mereka melewati Tugu Adipura di batu enam.
“ Itu jauh Mei?”. Jawab Azis