“ Iya, dia temanku di SMP sinaboi”, jawab Meilan lalau mendekat kearah Azis
“ Ganteng juga temanmu itu ?”, kata Meme
“ Ah… Kaka ini”.
“ Rupanya nggak betul “ kata Meme, Meilan hanya tersenyum. Meme menangkap sekilas arti dari senyuman adik sepupunya ini.
“ Zis ini kakak sepupuku, namanya Meme, aku tinggal ditempat mereka?”. Meilan memperkenalkan kakak sepupunya yang datang bersama Meilan. Azis hanya menganggukkan kepalanya.
“ Ini temanmu ya”, Tanya Rudi kepada nya. Meilan hanya melihat kearah yang bertanya.
“ Iya, kami sama sama dari si naboi, namanya Meilan”, kata Azis memperkenalkan.
“ Waga turunan Tiongkok ya?”, kata Rudi, Marni hanya diam dan melihat saja atas tingkah Rudi terhadap Azis
“ Iya, kenapa rupanya?”, Tanya Azis sedikit tersinggung Rudi memperlakukan Meilan seperti itu.
“ Nggak apa apa?”. Jawab Rudi tanpa memperhatikan Azis. Melihat ini Meme memandang kearah Azis. Diperhatikannya Azis dengan lirikan matanya. Ada kesan sukanya terhadap pemuda ini. Keraguannya terhadap Meilan akan diganggu teman teman Meilan dari kelompok etnis melayu pribumi hilang seketika. Jika Meilan diganggu Azis pasti akan membelanya. Pikir Meme dalam hati.
“ Kami mendaftar dulu ya?”, kata Marni, ia da Rudi pergi memasuki ruang kantor. Azis dan Meilan hanya mengaggukkan kepalanya.
“ Sombong kali anak itu?”, kata Meilan setelah Marni dan Rudi pergi