Setengah jam dia sudah melintasi Desa Sungai nyamuk, sebuah mobil honda Cervy warna putih metalik memotong jalan nya. Azis cukup mengenali mobil itu. Mobil milik Apek Haipeng orang tua Meilan. Apakah ada Meilan didalamnya? kata azis bertanya pada hatinya sendiri.
Dugaan azis memang benar. Mobil yang baru saja memotong jalannya, didalamnya ada Meilan. Karena hari itu Meilan yang diantar orang tuanya juga berangkat ke kota Bagan Siapi. Api. Dari dalam mobil Meilan sempat melihat azis mengayuh sepedanya. Ada rasa hiba dihati putrid Apek Hai ini. Tapi apa mau dikatakannya karena didalam mobil ada papa dan ibunya.
Meilan yang duduk dibangku belakang, mencuri pandang melihat arah belakang, iya masih melihat Azis yang sedang mengayuh sepedanya, pandangannya semakin lama semakin jauh membuat Azis nyaris tak kelihatan.
“ Apa yang kau lihat kebelakang? “ , Tanya papanya sambil menyetir mobilnya. Orang tua Meilan itu melihat putrinya lewat kaca spion yang ada didalam mobil.
“ Tak melihat siapa siapa Pa?”, jawab Meilan dengan gugup.
“ Apa kau melihat anak yang naik sepeda tadi?”, susul papanya terus bertanya.
“ Tidak Pa”. jawabnya berbohong. Pada hal benar apa yang dikatakan papanya kalau dia melihat kebelakang untuk melihat Azis yang naik sepada. Papanya diam dan tak bertanya lagi. Sementara Meilan bermain dengan pikiran dan hatinya sendiri.
Bersambung…….
Bagan Siapi Api 2016