Cohen dan Sandy membahas pentingnya keterlibatan orang tua dalam upaya pencegahan bullying di sekolah. Mereka menyoroti bahwa orang tua memiliki peran yang sangat krusial dalam mendukung inisiatif sekolah untuk mengurangi bullying dan menciptakan lingkungan yang aman bagi siswa.
Beberapa inovasi yang dapat dilakukan oleh guru BK dalam menangani bullying di SMP meliputi:
1. Program Peer Counseling
Salah satu inovasi yang efektif adalah program peer counseling, di mana siswa dilatih menjadi konselor sebaya. Dengan melibatkan siswa dalam proses konseling, korban bullying dapat merasa lebih nyaman untuk berbicara dan mencari dukungan. Siswa yang dilatih bisa membantu mendengarkan masalah teman-teman mereka dan memberikan solusi yang konstruktif. Hal ini tidak hanya membantu korban, tetapi juga meningkatkan empati di kalangan siswa.
2. Pelaksanaan Workshop dan Seminar
Guru BK dapat mengadakan workshop dan seminar yang fokus pada tema bullying, empati, dan komunikasi efektif. Dengan mengundang pembicara yang berpengalaman, siswa dapat memahami lebih dalam tentang dampak bullying dan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman. Kegiatan ini dapat menjadi momen refleksi bagi siswa untuk mengevaluasi perilaku mereka dan meningkatkan kesadaran akan isu bullying.
3. Kampanye Anti-Bullying
Menerapkan kampanye anti-bullying di sekolah dapat menjadi strategi yang kuat. Kampanye ini dapat meliputi poster, video, dan kegiatan seni yang menyebarkan pesan positif tentang anti-bullying. Siswa dapat dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan kampanye ini, sehingga mereka merasa memiliki tanggung jawab dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung.
4. Pendekatan Restoratif
Menggunakan pendekatan restoratif dalam menangani kasus bullying dapat membantu memperbaiki hubungan antara pelaku dan korban. Dalam metode ini, pelaku dihadapkan pada dampak dari tindakan mereka terhadap korban, dan diharapkan mereka dapat mengambil tanggung jawab serta berkontribusi dalam penyelesaian konflik. Pendekatan ini mendorong dialog terbuka dan pemahaman yang lebih dalam mengenai masalah yang dihadapi.
5. Sistem Pelaporan Anonim