Mohon tunggu...
Winta Trisnani
Winta Trisnani Mohon Tunggu... Guru - PNS (Guru)

Hobi : Menari dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi guru BK dalam menangani bullying di SMP

7 November 2024   08:45 Diperbarui: 7 November 2024   09:03 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cohen dan Sandy membahas pentingnya keterlibatan orang tua dalam upaya pencegahan bullying di sekolah. Mereka menyoroti bahwa orang tua memiliki peran yang sangat krusial dalam mendukung inisiatif sekolah untuk mengurangi bullying dan menciptakan lingkungan yang aman bagi siswa.

Beberapa inovasi yang dapat dilakukan oleh guru BK dalam menangani bullying di SMP meliputi:

1. Program Peer Counseling

Salah satu inovasi yang efektif adalah program peer counseling, di mana siswa dilatih menjadi konselor sebaya. Dengan melibatkan siswa dalam proses konseling, korban bullying dapat merasa lebih nyaman untuk berbicara dan mencari dukungan. Siswa yang dilatih bisa membantu mendengarkan masalah teman-teman mereka dan memberikan solusi yang konstruktif. Hal ini tidak hanya membantu korban, tetapi juga meningkatkan empati di kalangan siswa.

2. Pelaksanaan Workshop dan Seminar

Guru BK dapat mengadakan workshop dan seminar yang fokus pada tema bullying, empati, dan komunikasi efektif. Dengan mengundang pembicara yang berpengalaman, siswa dapat memahami lebih dalam tentang dampak bullying dan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman. Kegiatan ini dapat menjadi momen refleksi bagi siswa untuk mengevaluasi perilaku mereka dan meningkatkan kesadaran akan isu bullying.

3. Kampanye Anti-Bullying

Menerapkan kampanye anti-bullying di sekolah dapat menjadi strategi yang kuat. Kampanye ini dapat meliputi poster, video, dan kegiatan seni yang menyebarkan pesan positif tentang anti-bullying. Siswa dapat dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan kampanye ini, sehingga mereka merasa memiliki tanggung jawab dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung.

4. Pendekatan Restoratif

Menggunakan pendekatan restoratif dalam menangani kasus bullying dapat membantu memperbaiki hubungan antara pelaku dan korban. Dalam metode ini, pelaku dihadapkan pada dampak dari tindakan mereka terhadap korban, dan diharapkan mereka dapat mengambil tanggung jawab serta berkontribusi dalam penyelesaian konflik. Pendekatan ini mendorong dialog terbuka dan pemahaman yang lebih dalam mengenai masalah yang dihadapi.

5. Sistem Pelaporan Anonim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun