* Â Â Â Â Â Laporan kinerja: Karyawan secara berkala menyiapkan laporan kinerja yang merinci pencapaian mereka.
* Â Â Â Â Â Survei: PGI secara berkala melakukan survei kepada karyawan dan pelanggan untuk mendapatkan umpan balik tentang kinerja perusahaan.
* Â Â Â Â Â Audit internal: PGI secara berkala melakukan audit internal untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dalam operasi perusahaan.
* Â Â Â Â Â Benchmarking: PGI membandingkan kinerjanya dengan perusahaan lain di industrinya untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
Perbandingan Kondisi dengan Teori
Secara umum, berikut adalah beberapa komponen utama teori SPM dan bagaimana hal tersebut dapat dibandingkan dengan praktik PGI:
1. Â Â Â Â Perencanaan Strategis
Teori: Teori SPM menekankan pentingnya perencanaan strategis yang jelas dan terdefinisi dengan baik yang selaras dengan visi dan misi organisasi. Perencanaan strategis harus melibatkan penetapan tujuan dan sasaran yang SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound).
PGI: PGI memiliki proses perencanaan strategis yang terstruktur dan formal yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. PGI menetapkan tujuan dan sasaran strategis yang SMART dan mengkomunikasikannya secara efektif kepada seluruh karyawan.
2. Â Â Â Â Penganggaran
Teori: Teori SPM menyatakan bahwa penganggaran merupakan alat penting untuk mengalokasikan sumber daya secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan strategis organisasi. Anggaran harus realistis dan didasarkan pada asumsi yang wajar.