Mohon tunggu...
WINDI ASTUTININGTYAS
WINDI ASTUTININGTYAS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S-1 Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang

Memiliki minat lebih dibidang ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya IIIMAN sebagai Landasan Etika, Spiritualitas dan Key Behaviours dalam Corporate Culture Universitas Muhammadiyah Malang

31 Mei 2024   22:46 Diperbarui: 31 Mei 2024   23:07 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang yang amanah akan memperhatikan hak orang lain dan berusaha untuk memenuhi kewajibannya terhadap sesama manusia dengan sebaik mungkin. Dengan demikian, seorang Muslim harus selalu ingat akan kewajibannya untuk menjaga amanah orang lain dan berusaha untuk tidak merugikan atau mengkhianati kepercayaan orang lain dalam setiap interaksi sosial.

Dalil-dalil Al-Qur'an sangat menekankan pentingnya amanah. Surah Al-Ahzab ayat 72 menyatakan betapa beratnya amanah yang dipikul oleh manusia, yang bahkan langit, bumi, dan gunung-gunung enggan untuk memikulnya. Surah An-Nisa ayat 58 menegaskan pentingnya menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya dan menegakkan keadilan dalam segala urusan. Selain itu, Surah Al-Mu’minun ayat 8 menggambarkan sifat orang-orang beriman yang selalu menjaga amanah dan janji mereka. Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa amanah adalah salah satu sifat mulia yang harus dimiliki dan dijaga oleh setiap Muslim, sebagai bagian dari tanggung jawab mereka kepada Allah dan sesama manusia.

2.1.6 Nazahah

Secara Bahasa: Nazahah berasal dari kata Arab "نَزَاهَة" (nazahah) yang berarti "kebersihan" atau "kemurnian".

Secara Istilah: Nazahah adalah menjaga kemurnian dan kebersihan dalam tindakan, niat, dan moral. Ini mencakup kejujuran, integritas, dan ketulusan dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam hubungan dengan Allah maupun sesama manusia.

Nazahah, yang dalam bahasa Arab berarti kebersihan atau kemurnian, merujuk pada kemurnian hati, pikiran, dan tindakan dari segala bentuk dosa dan kekotoran moral. Dalam konteks spiritual, nazahah mencakup integritas, kejujuran, dan ketulusan dalam setiap aspek kehidupan seorang Muslim. Kebersihan hati merupakan inti dari nazahah, karena seorang Muslim harus menjaga hatinya dari penyakit seperti iri, dengki, dan keangkuhan, agar mereka dapat mendekatkan diri kepada Allah dengan. Nazahah adalah prinsip Islam yang penting yang mencakup kebersihan hati, integritas, dan kejujuran dalam setiap aspek kehidupan. Dalil-dalil dari Al-Qur'an menunjukkan betapa Allah mencintai orang yang menjaga kemurnian dan menghindari penipuan, yang pada akhirnya membawa keberuntungan dan keberkahan.

Secara spiritual, nazahah berarti menjaga diri dari perbuatan tercela dan berusaha tetap berada di jalan yang diridhai Allah. Hal ini tercermin dalam Surah Al-Baqarah ayat 222 yang menyatakan, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri." Ayat ini menunjukkan bahwa Allah mencintai orang-orang yang berusaha menjaga kebersihan diri, baik secara fisik maupun spiritual.

Selain itu, nazahah menekankan pentingnya kejujuran dan integritas dalam tindakan sehari-hari. Dalam Surah Ash-Shams ayat 9-10 disebutkan, "Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." Ayat ini menegaskan bahwa keberuntungan dan kesuksesan sejati datang dari upaya menjaga kesucian jiwa, sementara kerugian datang dari mengotorinya dengan perbuatan dosa.

Dalam konteks sosial, nazahah berarti menjaga hubungan yang baik dan adil dengan sesama manusia, termasuk menjaga amanah, tidak berbohong, dan tidak melakukan kecurangan. Surah Al-Mutaffifin ayat 1-3 mengingatkan, "Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi." Ayat ini menekankan pentingnya kejujuran dan keadilan dalam perdagangan dan interaksi sosial, yang merupakan bagian dari nazahah.

2.2 Key Behaviours (Perilaku kunci) nilai IIIMAN bagi civitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang

Nilai IIIMAN merupakan nilai-nilai utama yang diterapkan oleh Universitas Muhammadiyah Malang bagi civitas akademika, termasuk mahasiswa, dosen dan staf. Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku kunci yang tercermin dalam IIIMAN:

2.2.1 Ikhlas (SIncerity)

Adalah menunjukkan ketulusan dalam menjalankan tugas dan kewajiban akademik serta berkontribusi dengan sungguh-sungguh untuk kemajuan universitas. Contoh perilaku:

1.         Melakukan tugas dengan sepenuh hati dan tanpa mengharapkan imbalan pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun