Mohon tunggu...
WINDA SRI ASIH
WINDA SRI ASIH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Berbasis STEAM: Solusi Pendidikan di Era Industri 4.0

30 Desember 2023   13:58 Diperbarui: 30 Desember 2023   14:02 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

°Mengembangkan kurikulum yang mendukung

Kurikulum yang mendukung merupakan salah satu syarat keberhasilan penerapan pembelajaran STEAM. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk mengembangkan kurikulum yang mendukung pembelajaran STEAM.

    Penerapan pembelajaran STEAM di sekolah merupakan investasi jangka panjang yang dapat memberikan manfaat yang besar bagi bangsa. Dengan menerapkan pembelajaran STEAM, kita dapat mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan di era Industri 4.0, sehingga dapat membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan sejahtera. Bicara Edukasi, sebuah lembaga non pemerintah yang peduli pedidikan, menggelar Indonesia Steam Week (2019) di sejumlah daerah, antara lain di Palembang. Direktur Utama Bicara Edukasi, Bian Murphy, mengatakan kegiatan ISW 2019 adalah melakukan pelatihan, workshop, mentoring hingga pameran dan kompetisi. ISW 2019 diluncurkan pada Desember 2018 lalu di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Agenda utamanya adalah workshop dan pelatihan mengenai STEAM untuk guru dan pelaku pendidikan lainnya.

    Saat ini sistem pendidikan telah berevolusi berbasis pengetahuan umum, teknologi, seni dan matematika atau STEAM (Science, Technology, Engineering, Art and Mathematics). “STEAM ini salah satu solusi menghadapi era revolusi industri 4.0,” kata Bian, dibincangi di acara seminar dan workshop bersama Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Sumsel, di Grand Malaka Hotel Palembang, Senin (21/1/2019). Ia menyebutkan, program ini bertujuan memasyarakatkan pembelajaran informatika berbasis STEAM kepada para pendidik di seluruh Indonesia. “Dengan metode STEAM, model pembelajaran kolaboratif. Mengajak siswa belajar dan bersikap kritis, pemanfaatan teknologi informasi, serta kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri,” ujar Bian. Menurutnya, ada tiga hal yang perlu diubah dari sisi edukasi. Pertama dan yang paling fundamental adalah mengubah karakter dan pola pikir pelajar untuk bersaing, kreatif dan menguasai teknologi. Kedua, pentingnya peran sekolah dalam mengasah dan mengembangkan bakat anak didiknya. Ketiga adalah pengembangan kemampuan institusi pendidikan tinggi untuk mengubah model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan zaman saat ini.

    Dengan kata lain sekolah mengubah model pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan generasi milenial. Serta penyediaan sarana dan prasarana pendukung kegiatan belajar mengajar yang mumpuni. (Ria Amelia/Hidayatullah/toeb)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun