Permasalahannya, kita kadang belum terlalu peka untuk mendeteksi SDM tersebut masuk kategori yang mana?  Nah jika demikian, maka langkah yang kita ambil harus Fifty-Fifty, kita harus bisa mengkombinasikan sifat SDM Intropert dan Ekstropert sekaligus.  Keterampilan memadukan teknik atau cara memotivasi kedua sifat SDM dimaksud bisa kita dapat dan asah dari banyaknya pengalaman yang dilakukan secara "berkesinambungan" dalam berbagai kasus (case by case).  Ilmu tersebut sangat kompleks dan membutuhkan  pembahasan tersendiri, di sini yang penting kita sudah bisa mengerti dan membedakan sifat SDM tersebut.
V. Siapa SDM yang terlibat dalam menumbuhkan Minat Baca?Â
     Untuk menjawab pertanyaan di atas, semua kita pasti sepakat bahwa SDM yang terlibat langsung dalam usaha meningkatkan Minat Baca adalah : Tenaga Pendidik dan Kependidikan seperti Guru, Dosen, Kepala Perpustakaan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sampai tingkat Perguruan Tinggi,  Wakil Manajemen Lembaga Pendidikan serta Instansi Pemerintah.Â
   Dalam paradigma di Zaman Now sa'at ini, pernyataan di atas sudah tidak sesuai lagi, karena sejatinya Tenaga Pendidik itu adalah semua komponen masyarakat baik yang berada dalam struktur formal maupun non formal seperti Orang Tua di rumah, Tokoh masyarakat, Alim Ulama, Pimpinan Organisasi Independen yang bergerak dalam bidang sosial kemasyarakatan dan lain-lain yang tidak ada hubungannya dalam pemerintahan.
    Singkatnya, semua kita dalam basic ilmu apapun  mempunyai tanggung jawab terhadap peningkatan Minat Baca SDM bangsa agar ke depannya bisa menjawab tantangan global.  Dengan Minat Baca yang tinggi, diharapkan "ketangguhan" SDM menjadi potensi yang besar dalam mengisi pembangunan masa depan NKRI
VI. Pertanyaan terakhir, bagaimana cara menumbuhkan Minat Baca SDM?
     Dari uraian terdahulu, sudah  disampaikan bahwa komponen yang terkait dalam usaha meningkatkan Minat Baca, selain dari Objek SDM nya, tidak kalah pentingnya Subjek SDM yang memotivasi harus benar-benar mau berusaha ulet dan pantang menyerah dalam menjaga serta mengawal SDM yang menjadi objek peningkatan Minat Baca tersebut.
    Dengan kata lain tidak mungkin orang mau mengikuti arahan dan petunjuk kita dalam upaya meningkatkan Minat Baca, jika kita sendiri tidak mau membaca.
    Guru, Dosen, Orang Tua, Tokoh Masyarakat, Alim Ulama, Pimpinan Organisasi dan lain-lain yang terlibat bertanggung jawab untuk mengawal Minat Baca SDM, seyogyanya menjadi tauladan yang jika orang melihat kita langsung termotivasi juga membaca. Â
Begitu penting peran "ketauladanan" bagi para Subjek atau pelaku (motivator) sehingga tidak perlu banyak "petuah" pun insyaa Allah kita bisa memacu semangat SDM dalam menumbuhkan Minat Bacanya.
Semoga bermanfaat, terima kasih.