Mohon tunggu...
Win Ruhdi Bathin
Win Ruhdi Bathin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani kopi

saya seorang penulis, belajar menulis.....suka memoto, bukan fotografer...tinggal di pedalaman Aceh sana. orang gunung (Gayo). Kini coba "bergelut" dengan kopi arabika gayo olahan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Tangisan Kopi Gayo

1 Desember 2022   07:13 Diperbarui: 2 Desember 2022   03:05 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lubang untuk pupuk organik. Zaini Wen, pakar kopi Gayo membuat lubang untuk pupuk organik sampah rumah tangga di lahan kopi. Foto koleksi pribadi. Wrb

Kopi adalah mahluk hidup yang punya perasaan dan sikap. Bertani kopi perlu hati.

Bertani dengan perasaan akan mampu melihat kebutuhan kopi. Memberi pupuk organik, merawat dan membelai kopi akan menimbulkan interaksi positif.

Keterikatan psikologis sehingga bisa memahami perkembangan kopi secara ilmiah. Bukan saja mengekplotaitasi.

Buah kopi akan maksimal keluarkan potensinya. Kualitas dan kuantitas. Sebagian hasil panen dikembalikan lagi ke kebun

Sebagian yang lain diberikan pada yang tidak mampu. Karena tidak semua rezeki milik kita. Sebagai besar lainnya untuk kebutuhan petani.

Itulah konsep bertani berkelanjutan yang dipahami Zaini dari pengalamannya. Mahalnya pupuk kimia saat ini, bisa disiasati dengan pupuk organik dari kulit buah kopi.

Karena bertani kopi harus mengunakan akal dan perasaan. Ekplorasi kopi berlebihan dengan bahan kimia akan menimbulkan efek merugikan.

Rusaknya tanah dan lingkungan akan membuat kopi terancam tidak berbuah hingga 20-30 tahun ke depan seiring perubahan iklim yang ekstrim. Mau?

fb-img-1669791114406-6387f01b4addee679e27c1f2.jpg
fb-img-1669791114406-6387f01b4addee679e27c1f2.jpg

Tugu kopi Gayo di rumah dan kebun Zaini Wen, Blang Gele Kecamatan Bebesen, Gayo. Foto koleksi pribadi Wrb.

Win Ruhdi BathinWrb Cafe Shop Blang Kolak 230 November 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun