Kopi adalah mahluk hidup yang punya perasaan dan sikap. Bertani kopi perlu hati.
Bertani dengan perasaan akan mampu melihat kebutuhan kopi. Memberi pupuk organik, merawat dan membelai kopi akan menimbulkan interaksi positif.
Keterikatan psikologis sehingga bisa memahami perkembangan kopi secara ilmiah. Bukan saja mengekplotaitasi.
Buah kopi akan maksimal keluarkan potensinya. Kualitas dan kuantitas. Sebagian hasil panen dikembalikan lagi ke kebun
Sebagian yang lain diberikan pada yang tidak mampu. Karena tidak semua rezeki milik kita. Sebagai besar lainnya untuk kebutuhan petani.
Itulah konsep bertani berkelanjutan yang dipahami Zaini dari pengalamannya. Mahalnya pupuk kimia saat ini, bisa disiasati dengan pupuk organik dari kulit buah kopi.
Karena bertani kopi harus mengunakan akal dan perasaan. Ekplorasi kopi berlebihan dengan bahan kimia akan menimbulkan efek merugikan.
Rusaknya tanah dan lingkungan akan membuat kopi terancam tidak berbuah hingga 20-30 tahun ke depan seiring perubahan iklim yang ekstrim. Mau?
Tugu kopi Gayo di rumah dan kebun Zaini Wen, Blang Gele Kecamatan Bebesen, Gayo. Foto koleksi pribadi Wrb.
Win Ruhdi BathinWrb Cafe Shop Blang Kolak 230 November 2022