Mohon tunggu...
Win Ruhdi Bathin
Win Ruhdi Bathin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani kopi

saya seorang penulis, belajar menulis.....suka memoto, bukan fotografer...tinggal di pedalaman Aceh sana. orang gunung (Gayo). Kini coba "bergelut" dengan kopi arabika gayo olahan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Begini Cara Gayo Menikmati Hidup dengan Ngopi

1 Oktober 2017   12:04 Diperbarui: 1 Oktober 2017   17:48 5001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika dahulu, kopi dihasilkan dari mesin. Kini di kafe yang ada di gayo, para penegak si hitam legam ini, terbiasa meminum wine kupi dalam gelas -- gelas kecil 30 ml. Kopi tidak lagi harus diminum di kafe. Tapi juga sudah bisa dibawa sambil beraktifitas dalam gelas plastik. Trend minum kupipun terus berubah. Dari mesin ke manual. Cara seduh (brew) manual dimulai tahun 1908. Ditemukan wanita Jerman, Melitta Bentz. Melitta menciptakan Pour --Over. Terbuat dari tembaga dan menggunakan kertas buku sebagai saringannya.

Alat manual ini terus berkembang dan lebih bersipat pribadi.Dan untuk skala kecil, rumah dan kafe. Sementara mesin kopi lebih pada industri seperti hotel, restauran dan juga kafe. Kini, setelah era Pour Over, alat manual lainnya terus beradaptasi sesuai waktu, keinginan dan style. Alat manual brew lainnya adalah, chemex, syphone, frenc press, kalita wave, aeropress, dan lain-lain. French press disukai karena hasilkan kopi dengan body yang tebal. Chemex untuk rasa kopi yang bersih.

koleksi pribadi
koleksi pribadi
Untuk hasilkan kopi segar berkualitas ini, para produser kopi olahan arabika gayo juga tidak main-main. Mereka menjaga dan merawat kopinya dengan hati. Artinya, kopi yang disediakan dipetik, diolah,diroasting dengan mahal.

Betapa tidak, kopi dipetik yang sudah matang sempurna, di giling (huller), fermentasi 12 jam, dibersihkan, kemudian dijemur. Gabah yang sudah kering, sebagian dijadikan kopi labu. Kopi labu adalah kopi yang dibuang kulit tanduknya. Dengan kadar air 40 persen.

Pengolahan lainnya, gabah dijemur hingga kadar air 12 persen, baru di huller. Kopi ini disebut "Kering Gading".Sistim pengolahan kopi gayo juga terus berkembang. Disesuaikan permintaan dan harga. Bagi petani kopi gayo, semua kopi bisa dibuat sesuai keinginan para pembeli. Tinggal nego.

Kini, Dataran Tinggi Gayo sudah mulai dipenuhi aroma wangi arabica. Arabica gayo. Kopi yang memiliki rasa dan aroma yang kuat karena tumbuh ditanah dan suhu yang optimal. Apalagi, sebagian tanah tumbuhnya kopi ini adalah kawasan gunung api (volcano). Kopi volcano ini hasilkan sensasi aroma dan body yang kuat.

Rumah-rumah sederhana hingga ruko di antero Takengen, kini memiliki mesin roasting yang dijual di dunia. Probath, latina,lysander, toper,w600, w3000,w6000 yang dibuat Wiliam Edison. Saya, adalah pengguna mesin roasting Wiliam yang pertama dibuat, yakni w600 yang kini masih setia menggongseng.

Menurut Win Dagok, seorang pelaku bisnis kopi gayo, probath, mesin roasting buatan Jerman, bukan hal baru bagi masyarakat di Dataran Tinggi ini, sejak tahun 70 an, perusahaan daerah Genap Mupakat (PDGM) di Pondok Gajah, Bener Meriah, sudah menggunakan Probat sebagai penyangrai kopinya.

Banyak kecemburuan yang diungkapkan, para buyer kupi gayo yang datang ke gayo. Terutama kesegaran kopi yang diminum. Paling lama, dua minggu setelah dipetik, kopi sudah dikonsumsi, para pecandu kopi di gayo.

Berbeda dengan kopi-kopi yang dieksport. Terutama yang ke Amerika. Amerika menerapkan kebijakan yang ketat soal kopi yang masuk ke negara Pun Sam itu. Setelah kopi sampai disana, kopi harus masuk di karantina yang diuji sangat teliti.

koleksi pribadi
koleksi pribadi
Orang Amerika sangat takut diracuni seperti dengan arsenik, atau jenis racun lainnya yang tidak berbau dan berasa, seperti spora dari jamur. Jadi, paling tidak, dua bulan setelah diimpor, baru dikonsumsi.

Demikian halnya dengan kopi yang diminum di luar negeri. Kopi yang diminum berstandar grade 1. Sementara kopi yang diminum di gayo dari kelas diatasnya. Spesialty, natural hingga luwak yang terkenal sebagai kopi paling mahal di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun