“Tidak bisa...?” Jan semakin penasaran
“Aku tidak bisa...Aku tidak bisa menolaknya, Jan! Aku juga sayang sama kamu!” Gita memegang erat tangan Jan, lantas Jan memeluk gadis yang berada di depannya itu.
***
Masa-masa bulan madu di Groningen sudah lewat. Kini Gita sudah disibukkan dengan kuliah dan tugasnya. Gita yang harus menyelesaikan program LLM di Groningen University selama 1 tahun, harus berjuang untuk mengikuti semua perkuliahan sekaligus persiapan thesis. Demikian pula Jan. Mereka yang semula setiap hari bertemu, kini jarang bertemu.
Suatu malam pulang dari kampus, Gita bersama teman-temannya nongkrong di Noorderplantsoen. Semuanya adalah anggota PPIG yang mengambil program yang sama dengan Gita. Karena mereka sudah lama tidak melihat Jan, teman-teman Gita bertanya tentang Jan.
“Eh Gita, di mana Jan? Sudah lama kalian tidak kelihatan jalan bareng” tanya Lusi, salah seorang teman Gita
“Iya, kami jarang bertemu. Kirim pesan SMS atau Facebook pun jarang dibalas. Mungkin dia sibuk dengan kuliah kedokterannya.” Ujar Gita sedikit memelas
“Kamu harus menelponnya!” usul Dinar, teman Gita yang sedang sibuk mengetik.
“Iya, kamu harus menelponnya. Coba sekarang ditelepon!” Lusi menimpali
Gita pun mengambil teleponnya dan menelpon Jan
Sementara itu di sebuah cafe. Jan sedang bersama-sama dengan teman-temannya. Mereka sedang menikmati bir sambil bergoyang. Jan tidak menyadari kalau Gita menelponnya. Dia masih saja menikmati botol-botol bir Amstel-nya. Salah seorang perempuan menariknya untuk berjoget. Jan pun turun dan mulai bergoyang.