Coke baru tetap ada di rak penjualan di seluruh Amerika, dan pada tahun 1992 berganti nama menjadi Coke II, sebelum akhirnya dihentikan pada tahun 2002.
Pada 2017, Coca-Cola adalah perusahaan Fortune 500 yang diperdagangkan secara publik dengan pendapatan tahunan lebih dari $ 41,3 miliar.
Perusahaan ini memiliki tenaga kerja 146.200 karyawan, dan produknya dikonsumsi lebih dari satu miliar minuman per hari.
Studi Kasus Periklanan: "I'd Like to Buy the World a Coke"
Pada tahun 1969, The Coca-Cola Company dan biro iklannya, McCann-Erickson, mengakhiri kampanye populer "Things Go Better With Coke", dan menggantinya dengan kampanye yang berpusat pada slogan "It's the Real Thing."
Dimulai dengan lagu hit, kampanye baru ini menampilkan apa yang terbukti sebagai salah satu iklan paling populer yang pernah dibuat.
Lagu "I'd Like to Buy the World a Coke" adalah gagasan Bill Backer, direktur kreatif di Coca-Cola
Saat dia menjelaskan kepada penulis lagu Billy Davis dan Roger Cook, "Saya bisa melihat dan mendengar lagu yang melihat seluruh dunia seolah-olah itu adalah seseorang --- seseorang yang ingin dibantu dan dikenal oleh penyanyi itu. Saya tidak yakin bagaimana liriknya harus dimulai, tetapi saya tahu baris terakhirnya."
Dengan itu dia mengeluarkan serbet kertas di mana dia menulis lirik, "I'd like to buy the world a Coke and keep it company" (Saya ingin membelikan dunia Coke dan menemaninya).
Pada 12 Februari 1971, "I'd Like to Buy the World a Coke" dikirim ke stasiun radio di seluruh Amerika Serikat, namun mendapat sambutan negatif.
Backer membujuk McCann untuk meyakinkan para eksekutif Coca-Cola bahwa iklan itu masih layak tetapi membutuhkan dimensi visual.
Perusahaan akhirnya menyetujui lebih dari $ 250.000 untuk pembuatan film, pada saat itu salah satu anggaran terbesar yang pernah dikhususkan untuk iklan televisi.