Setelah saya sampai di apartemen, rasa sakit di dada ini semakin terasa akibat dari tabrakan dan tekanan sabuk pengaman yang diposisikan menyilang di dada.Â
Namun saya masih mampu bertahan dan rasa sakit menjadi berkurang setelah saya menggosok obat di dada.
***
Esoknya saya berangkat kerja dan tiba di sana. Ternyata ada Amy, Grandpa dan anaknya. Mereka bertanya kepada saya apakah saya mau menuntut hukum dari si penabrak. Saya menjawab tidak dan saya tidak peduli apakah Grandpa akan melakukannya atau tidak.
Saya hanya melanjutkan pekerjaan saya di sana. Tidak lama kemudian, rekan kerja saya mengatakan bahwa Grandpa dan Amy menyalahkan saya sebagai akibat dari kecelakaan tersebut.
Rekan saya berkata bahwa saya yang menginginkan Grandpa membawa saya pulang sampai ke apartemen.Â
Saya menjelaskan ke rekan kerja saya bahwa saya sudah meminta Grandpa menurunkan saya di perempatan dan saya akan pulang sendiri dari sana. Tetapi Grandpa mendesak untuk mengantar saya sampai di apartemen.
Rekan saya juga mengatakan bahwa mereka berkata kalau saya tidak meminta maaf sama sekali terhadap Grandpa dan Amy, atas suatu kesalahan yang sebenarnya saya tidak bersalah sama sekali.
Namun saya berpikir, baiklah meminta maaf bukanlah masalah jika itu dapat membuat mereka merasa lebih baik. Lalu saya menghampiri mereka dan meminta maaf. Nampaknya mereka bisa menerima permintaan maaf saya.
Setelah kejadian tersebut, saya tetap bekerja di sana selama mungkin.
***