“Demikian pula, brahmana, kami—yang tidak mencaci siapa pun, yang tidak memarahi siapa pun, yang tidak mencerca siapa pun—menolak menerima darimu cacian, kemarahan, dan makian yang engkau lepaskan kepada kami. Itu masih tetap milikmu, brahmana! Itu masih tetap milikmu, brahmana!”
“Brahmana, seseorang yang mencaci orang yang mencacinya, yang memarahi orang yang memarahinya, yang mencerca orang yang mencercanya—ia dikatakan memakan makanan dan memasuki pertukaran. Tetapi kami tidak memakan makananmu dan kami tidak memasuki pertukaran. Itu masih tetap milikmu, brahmana! Itu masih tetap milikmu, brahmana!”
****
Catatan pribadi:
Semoga saya tidak pernah marah. Meskipun muncul kemarahan, saya akan menyadari dan melenyapkannya segera.
Semoga saya mampu untuk tidak membalas kemarahan dengan kemarahan melainkan membalas dengan cinta kasih.
Referensi: SN 7.2
Penulis: Willi Andy
April 2022
Berdasarkan pengalaman pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H