Mohon tunggu...
William Kertha Adi Tama
William Kertha Adi Tama Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer/Tiktok Content Creator/History and Football Enthusiasts

Halo, nama saya William Kertha Adi Tama, saat ini saya berkarier sebagai freelancer di dunia penulisan dan penerjemahan sekaligus menyalurkan minat saya dalam dunia sejarah dan sepakbola dengan menjadi content creator di platform Tiktok dan Instagram. Di laman ini saya akan menulis tentang 2 topik tersebut dan tidak menutup kemungkinan untuk mengeksplor topik lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Waktunya Berbenah dan Bangkit Kembali Garuda!

18 Oktober 2024   10:20 Diperbarui: 18 Oktober 2024   14:12 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

STY sendiri memang mengakui jika ada alasan tersendiri dari mengapa ia selalu merombak sususan starter timnas yang mengedepankan hasil analisa terhadap lawan dan kondisi fisik para pemain yang mana positif untuk memberikan setiap pemain kesempatan dan juga mengurangi kinerja para pemain.

Namun, alangkah lebih baik memang starting eleven timnas sudah memiliki formula winning team yang pakem sehingga hanya sedikit perubahan saja yang dilakukan dan juga sebisa mungkin menempatkan setiap pemain dalam posisi terbaik mereka.

Hal terakhir yang mungkin bisa menjadi catatan adalah kita harus "sedikit" melonggarkan ekspektasi kita terhadap timnas yang memang baru saja mencatatkan penampilan pertama di Kualifikasi Ronde Ketiga Piala Dunia sepanjang sejarah dengan target realistis saat ini adalah finish di peringkat 3-4 di Grup C dan mempercepat laju Indonesia menuju ranking 100 besar FIFA.

Performa demi performa baik yang timnas tunjukan tidak boleh membuat kita jumawa karena masih banyak tim yang jauh lebih baik dan mapan dibanding timnas Indonesia saat ini seperti Timnas Jepang yang akan kita hadapi pada November nanti.

Lagi dan lagi, penulis mengingatkan PSSI untuk tidak berfokus di timnas saja namun juga dengan memperbaiki ekosistem sepakbola Indonesia secara keseluruhan seperti perbaikan dan peningkatan kualitas Liga di segala jenjang, pembinaan usia dini yang harus lebih dimasifkan lagi, perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana, serta penyempurnaan blueprint sepak bola Indonesia sesuai dengan perkembangan yang ada.

Sekali lagi, jika ekosistem sepak bola dalam negeri sudah semakin baik dan meningkat kualitasnya maka juga akan berdampak positif pada prestasi timnas Indonesia kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun