Tim Nasional Indonesia saat ini tengah mendapatkan banyak sorotan karena performa mereka yang dianggap tidak memuaskan dan jauh dari ekspektasi yang di harapkan oleh pecinta sepak bola di tanah air.
Timnas berangkat ke Bahrain dan China dengan ekspektasi mendapatkan 6 poin dari dua laga yang dimana Skuad Garuda bermodalkan hasil imbang melawan tim-tim kelas dunia seperti Australia dan Saudi Arabia.
6 poin tadi juga akan mempertegas posisi Indonesia di Grup C yang merupakan Grup Neraka di Ronde Ketiga kualifikasi kali ini dan menjaga asa peluang Indonesia untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026.Â
Selain itu, kemungkinan bertambah drastisnya rangking FIFA Indonesia juga menjadi tambahan motivasi skuad asuhan Shin-Tae Yong tersebut mengingat Bahrain dan China berada jauh di atas Indonesia dan jika saja Indonesia dapat memaksimalkannya maka bukan tidak mungkin Indonesia akan berada di minimal peringkat di bawah 120.
Belum lagi ditambah dengan kedatangan amunisi-amunisi baru di tubuh tim Garuda seperti Mees Hilgers dan Eliano Reijnders yang sudah kenyang pengalaman bermain di Eredivisie sejak muda yang membuat optimisme meraih enam poin semakin menggema di kalangan fans tanah air yang selalu ingin mengawal perkembangan timnas yang semakin maju pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, rasa optimis yang sudah tertumbuh tadi harus berubah menjadi kekecewaan karena Maarten Paes dan kawan-kawan hanya bisa membawa satu poin saja untuk Bulan Oktober kali ini. Kisah itu dimulai ketika skuad Garuda bertandang ke Bahrain.
Bahrain seperti yang sudah kebanyakan orang tahu, pernah menjadi momok menakutkan yang menghantui dunia sepakbola Indonesia di masa lalu yang dimana, skuad Bahrain saat itu meluluhlantakan skuad Garuda dengan skor mencengangkan 10-0.
Pada FIFA Matchday edisi Oktober ini, Indonesia kembali bertemu dengan negara teluk tersebut dengan aura yang berbeda dari satu dekade yang lalu. Lalu, hari pertandingan pun tiba, tepatnya pada 10 Oktober 2024 yang lalu. Shin Tae Yong kemudian menyiapkan ramuan taktik dan line-up terkuatnya yang kembali memasang formasi 3-4-3 andalannya.
Struijk dipasang menjadi nomor 9 bersama dengan Ragnar dan Malik Risaldi menemaninya di sisi sayap kiri dan kanan, kemudian di bagian tengah STY mempercayakannya pada duet Haye dan Jenner, dan di barisan belakang STY mempercayakannya pada trio Idzes, Amat, dan Hilgers yang ditopang oleh Sandy Walsh di wingback kanan dan Calvin Verdonk di wingback kiri. Sementara pos penjaga gawang kembali dipercayakan kepada Maarten Paes.
Peluit dibunyikan dan permainan pun resmi dimulai. Wasit yang memimpin pertandingan ini adalah Ahmed Al Kaf dari Oman.