Dosen : Dr.Nugroho Dwi Priyohardi,S.Psi,M.Sc
Mata kuliah : Psikologi Manajemen
Disusun oleh Kelompok 3 (Kelas 1-A)
- ANNISA RATNA LOLYTA WARUWU (20111002)
- DANIEL KELVIN FALENTINO (20111009)
- FINA IDATUL UMAH (20112042)
- IRA CHOLILA (20111014)
- HILDA SAJIDA (20111078)
- KELVIN YOSDAR HARGADINATA (20111033)
- KRISNA IILHAM SYAHPUTRA (20111072)
- MOH.GISAL AL GIFFARI (20111017)
- NOVITA WULANDARI (20112043)
- WILDHAN AYU SYAHPUTRI (20111024)
Pembicara :
Prof.Dr.Fendy Suharidi,MT,Psi
Faruq Hidayat
Arief Prabowo
Dr.Gugus Wijonarko,MM
Dr.Nugroho Dwi Priyohardi,M.Sc
Resume ini hanya berisikan resume materi oleh Prof.Dr.Fendy Suharidi,MT,Psi yang menjabat sebagai Guru Besar Fakultas Psikologi UNAIR. Beliau menyampaikan pengertian krisis menurut Devlin (2007) yaitu  mendefinisikan krisis sebagai "An unstable time for an organization. With a distinct possibilityfor an undersireable aoutcome", sebuah situasi yang tidak stabil dengan berbagai kemungkinan menghasilkan yang tidak diinginkan.
Definisi atau arti kata krisis berdasarkan KBBI Online:
Krisis /kri*sis/ a 1 keadaan yg berbahaya (dl menderita sakit); parah sekali; 2 keadaan yg genting; kemelut; 3 keadaan suram (tt ekonomi, moral, dsb); 4 Sas saat yg menentukan di dl cerita atau drama ketika situasi menjadi berbahaya dan keputusan harus diambil; 5 Pol konfrontasi yg intensif dan dahsyat yg terjadi dl waktu singkat dan merupakan ganti peperangan dl era nuklir;
   Terdapat dua jenis krisis yakni sebagai berikut :
1.Nonphysical Damage Crises
- Product issue (cacat,rusak,kredibilitas dll)
- Persepsi negatif masyarakat terhadap perusahaan kita
- Market shift
- Masalah keuangan
- Masalah hubungan industrial
- Serangan terhadap ruangan kerja
- Masalah internasional seperti pandemi,fluktuasi cuaca
2.Physical Damage Disaster
- Kejadian alam seperti bencana alam
- Kecelakaan seperti kebakaran,kebocoran,dan listrik tidak stabil
- Tindakan yang disengaja seperti ledakan bom dan pembakaran
Strategi Penanganan Krisis
*Menentukan krisis yang terjadi berdasarkan pendekatan berbasis seseorang
*Mendapati peluang kesalahannya
*Memutuskan penyebab krisis
*Tangani secara cepat
Prinsip utama manajemen krisis yaitu menangani secara cepat,tentukan faktanya (akurat) ,ceritakan kisahnya,dan perbaiki masalahnya (Konsisten), dan ada 3 pendekatan penyelesaian krisis,yakni :
1)Pendekatan Level Individu yaitu menggunakan pendekatan human behavior ,yakni antara lain human perception(mulai dari sensasi,persepsi,sampai pada memory) ,Informational Processing,Goal setting, stress management.
2)Pendekatan Level Kelompok , perusahaan/organisasi selayaknya membentuk team atau biasanya disebut dengan crisis management team yakni :
a.Siapa anggotanya,siapa pemimpinnya,siapa yang menjadi jubirnya?
b.Pemahaman terhadap situasi krisis harus sama meskipun ide berbeda-beda
c.Value setiap anggota tim selayaknya sama dan tidak boleh ada kepentingan politis
d.Mengembangkan crisis management plan and execute
e.Command centre untuk keputusan yang segera dan urgent
3)Pendekatan Level Organisasi , memfokuskan pada safety dari organisasi sehingga : Â
a.Budaya safety harus menjadi DNA organisasi
b.Mengembangkan strategi penyelamatan organisasi secara segera
c.Mengembangkan Learning organisasi atas persoalan safety organisasi
   Beliau juga menyampaikan melalui sebuah gambar tim olahraga arung jeram yang menunjukkan sebuah manajemen dalam tim perahu tersebut, beliau menjelaskan bahwa jika terjadi sesuatu atau situasi darurat maka leader/pemimpin tim tersebut harus mampu mengontrol anggotanya untuk menyelesaikan masalah dan melewati situasi darurat tersebut, sehingga jika ada satu anggota yang terjatuh maka anggota tim lainnya beserta leader harus membantu dan menolong anggota yang jatuh tersebut atau bisa dibilang berangkat sama-sama dan pulang pun bersama-sama, dan setiap orang harus bahu membahu satu sama lain.
- APA ITU PARADIGMA TENANG ?
    Paradigma tenang adalah Situasi Eksternal tenang maka diperlukan leader yang kuat dan powerful pemimpin tunggal. Situasi Eksternal yang tidak tenang ,situasi krisis, maka perahu digunakan karet,lentur ,elastis. Pemimpin di belakang sejajar dengan anak buah tapi menyesuaikan bila perahu muter terkena hantaman , posisi pemimpin bisa berubah-ubah posisinya ditengah atau didepan ,menyesuaikan.
  Apabila ada satu anggota yang tidak menuruti apa yang pemimpin perintahkan, maka pemimpin berhak menegur dan mengayomi serta menjelaskan kepada anggota tersebut agar tidak berpikir egois dan mau bekerja sama dengan anggota lainnya.Dalam situasi eksternal yang tidak tenang, situasi krisis, maka perahu digunakan karet, lentur, elastis, pemimpin di belakang, sejajar dengan anak buah, tapi menyesuaikan bila perahu berputar  terkena hantaman, posisi pemimpin bias berubah-ubah posisinya di tengah, atau di depan, menyesuaikan.
Teori Kepemimpinan Transformasional
  Adapun yang disebut dengan Teori Kepemimpinan Transformasional dimana pemimpin selalu menjadi contoh orang-orang di sekitar,dia dapat memahami perbedaan anggotanya ,menantang anggotanya untuk bekerja keras demi organisasi.
  Pemimpin transformasional menyadari bahwa sering kali kepercayaan tertentu telah menghambat pola berpikir, oleh karenanya, pemimpin transformasional mengajak bawahannya untuk mempertanyakan, meneliti, mengkaji.
    Transformasi kepemimpinan adalah teori kepemimpinan yang lebih manusiawi, dibandingkan dengan teori transaksional militeristis,percaya kepada karyawan yang menginspirasi pada pekerjaan besar melalui contoh dan kekuatan kepribadian seorang pemimpin,seseorang akan memiliki kedudukan tinggi dengan adanya motivasi positif dibandigkan motivasi megatif.
Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
  Hierarki kebutuhan Maslow adalah teori psikologi yang diperkenalkan oleh Abraham Maslow dalam makalahnya, "A Theory of Human Motivation", di Psychological Review pada tahun 1943. Ia beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan di tingkat rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan-kebutuhan di tingkat lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi.
Sebagai seorang humanis, Maslow percaya bahwa orang-orang memiliki hasrat bawaan untuk teraktualisasikan diri, yaitu, untuk menjadi apa yang mereka bisa. Namun, untuk mencapai tujuan akhir ini, sejumlah kebutuhan yang lebih mendasar harus dipenuhi seperti kebutuhan akan makanan, keamanan, cinta, dan penghargaan. Hierarki Maslow paling sering ditampilkan sebagai piramida.
Tingkatan piramida dimulai dari kebutuhan fisiologi (Physiological Needs),lalu   kebutuhan dan keamanan (Safety Needs) ,Kebutuhan akan memiliki kasih sayang (Social Needs), setelahnya ialah kebutuhan akan penghargaan (Esteem Needs) dan di tingkat teratas terdapat Kebutuhan akan aktualisasi diri (Self-Actualization).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H