Mohon tunggu...
Wild flower
Wild flower Mohon Tunggu... -

Tukang baca yang sedang berusaha merangkai kata.

Selanjutnya

Tutup

Drama Pilihan

Panggung Kematian

8 Juli 2016   18:20 Diperbarui: 8 Juli 2016   18:32 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ku guncang mereka pada sakitnya penyakit, agar sesaat sebelum ajal, mereka bisa teringat lagi pada sebab musabab keberadaan mereka.

Epilog

Aku kematian, hanya datang untuk mencabut raga. Aku tak punya kuasa atas jiwa.

Jadi jangan salahkan kedatanganku bila ajal menjemputmu. Bila jiwamu mati, itu hanya karena ulahmu sendiri. Kamulah yang tak pernah mau berhenti untuk mendengar nurani. Kamu juga tak pernah mau menuruti bisik bisiknya untuk tak tergoda oleh semua nafsu dan kenikmatan semu. 

Jadi jangan salahkan aku , kematian, karena tugasku hanya membebaskan jiwamu dari raga yang menua.

Salam dari Kematian yang selalu dikambinghitamkan atas nama derita.

*** Quote  by  Mahatma Gandhi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun